KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya bisnis consumer goods di sepanjang 2017 dipercaya memberikan pengaruh pada penjualan produk consumer health maupun nutrition food/drink. Seiring pertumbuhan ekonomi makro, diharapkan konsumsi bisa meningkat pada produk-produk tersebut di awal tahun 2018 ini. Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tak menampik bahwa stagnannya pertumbuhan di sektor consumer goods mempengaruhi bisnis consumer health dan nutrition food/drink perseroan. "Iya ada pengaruhnya juga, karena sebagian produk konsumer dan nutrisi terkena dampaknya," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/1). Sehingga, kata Vidjongtius, hal tersebut menyebabkan pertumbuhan KLBF di kuartal ketiga 2017 masih berada di kisaran single digit saja. Berkaca pada laporan keuangan Kalbe Farma di kuartal ketiga 2017 penjualan bersih perseroan mencapai Rp 15,09 triliun, jumlah ini tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14,38 triliun.
Kalbe Farma optimistis tatap tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya bisnis consumer goods di sepanjang 2017 dipercaya memberikan pengaruh pada penjualan produk consumer health maupun nutrition food/drink. Seiring pertumbuhan ekonomi makro, diharapkan konsumsi bisa meningkat pada produk-produk tersebut di awal tahun 2018 ini. Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tak menampik bahwa stagnannya pertumbuhan di sektor consumer goods mempengaruhi bisnis consumer health dan nutrition food/drink perseroan. "Iya ada pengaruhnya juga, karena sebagian produk konsumer dan nutrisi terkena dampaknya," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/1). Sehingga, kata Vidjongtius, hal tersebut menyebabkan pertumbuhan KLBF di kuartal ketiga 2017 masih berada di kisaran single digit saja. Berkaca pada laporan keuangan Kalbe Farma di kuartal ketiga 2017 penjualan bersih perseroan mencapai Rp 15,09 triliun, jumlah ini tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14,38 triliun.