KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk lewat anak usaha dari divisi biofarma bernama PT Bifarma Adiluhung berusaha mengembangkan teknologi sel punca (stem cell). Untuk itu perseroan ini menggandeng RSCM dan Fakultas Kedokteran UI untuk mengembangkan pelayanan pengobatan berbasis riset sel punca. Bifarma memiliki laboratorium produksi sel punca dengan nama Regenic. "Laboratorium kami telah mendapatkan standar cGMP (current good manufacturing practice) yang diakui BPOM dan Kemenkes," terang Sandy Qlintang, Direktur PT Bifarma Adiluhung usai penandatangan nota kesepahaman kerja sama, Jumat (10/11). Sebagai satu-satunya produsen sel punca di Indonesia, Bifarma akan menyuplai kebutuhan RSCM dan FKUI untuk pelayanan kesehatan dan penelitian mereka. Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan dan menggunakan sel punca ini mengeluarkan ongkos kisaran Rp 3 miliar- Rp 5 miliar untuk equipment penyimpanannya saja. "Belum lagi listrik harus nyala 24 jam non-stop, per hari saja biaya bisa ditaksir keluar Rp 200 juta untuk maintenance," ujar Sandy. Sel pacu diharuskan berada dalam nitrogen cair dengan suhu minimal minus 180 derajat celcius. Besarnya ongkos tersebut menyebabkan pelayanan stem cell menyasar kalangan ekonomi atas. Menurut Sandy, prospek layanan pengobatan stem cell ke depannya berpeluang meningkat. "Soalnya saat ini teknologinya sudah ada di dalam negeri, tidak perlu ke luar negeri lagi hanya untuk mendapatkan layanan pengobatan ini," sebut Sandy. Bifarma adalah satu dari 8 subsidiary Kalbe Farma yang bergerak di bidang biofarmasi. Bifarma diketahui memiliki fasilitas laboratorium di Pulomas, Jakarta yang mampu memproduksi sel punca berdasarkan pesanan rumah sakit atau lembaga penelitian di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kalbe gandeng RS perluas pengobatan stem cell
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk lewat anak usaha dari divisi biofarma bernama PT Bifarma Adiluhung berusaha mengembangkan teknologi sel punca (stem cell). Untuk itu perseroan ini menggandeng RSCM dan Fakultas Kedokteran UI untuk mengembangkan pelayanan pengobatan berbasis riset sel punca. Bifarma memiliki laboratorium produksi sel punca dengan nama Regenic. "Laboratorium kami telah mendapatkan standar cGMP (current good manufacturing practice) yang diakui BPOM dan Kemenkes," terang Sandy Qlintang, Direktur PT Bifarma Adiluhung usai penandatangan nota kesepahaman kerja sama, Jumat (10/11). Sebagai satu-satunya produsen sel punca di Indonesia, Bifarma akan menyuplai kebutuhan RSCM dan FKUI untuk pelayanan kesehatan dan penelitian mereka. Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan dan menggunakan sel punca ini mengeluarkan ongkos kisaran Rp 3 miliar- Rp 5 miliar untuk equipment penyimpanannya saja. "Belum lagi listrik harus nyala 24 jam non-stop, per hari saja biaya bisa ditaksir keluar Rp 200 juta untuk maintenance," ujar Sandy. Sel pacu diharuskan berada dalam nitrogen cair dengan suhu minimal minus 180 derajat celcius. Besarnya ongkos tersebut menyebabkan pelayanan stem cell menyasar kalangan ekonomi atas. Menurut Sandy, prospek layanan pengobatan stem cell ke depannya berpeluang meningkat. "Soalnya saat ini teknologinya sudah ada di dalam negeri, tidak perlu ke luar negeri lagi hanya untuk mendapatkan layanan pengobatan ini," sebut Sandy. Bifarma adalah satu dari 8 subsidiary Kalbe Farma yang bergerak di bidang biofarmasi. Bifarma diketahui memiliki fasilitas laboratorium di Pulomas, Jakarta yang mampu memproduksi sel punca berdasarkan pesanan rumah sakit atau lembaga penelitian di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News