Kalbe Nutritionals Dekati Gen Z lewat Edukasi Kolesterol Inovatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Nutritionals melihat perubahan pola konsumsi generasi muda sebagai tantangan sekaligus peluang. Tren hobi kuliner, budaya nongkrong, dan tingginya konsumsi makanan berlemak mendorong perusahaan mengemas edukasi kesehatan dengan pendekatan yang lebih relevan bagi anak muda.

Melalui Nutrive Benecol, Kalbe menghadirkan kegiatan bertajuk Kumpul PARPOL (Para Pemuda No Kolesterol), yang menggabungkan aktivitas makan bersama, musik, dan diskusi ringan seputar gaya hidup sehat. Acara ini menjadi contoh bagaimana pesan kesehatan disampaikan tanpa pendekatan konvensional.

Marketing Kalbe Nutritionals, Jonathan Proklamanto, mengatakan generasi muda cenderung sulit dijangkau melalui kampanye kesehatan yang terlalu formal. Karena itu, pendekatan berbasis keseharian dinilai lebih efektif.


“Anak muda itu dunianya nongkrong, makan enak, dan berkumpul. Kami mencoba masuk ke ruang itu agar pesan menjaga kolesterol bisa diterima secara lebih natural,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/12/2025).

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Perkuat Penetrasi Obat Specialty di Asia Tenggara

Langkah ini sejalan dengan temuan berbagai survei konsumsi. Data Jakpat (April 2025) menunjukkan makanan cepat saji, mie, dan nasi Padang masih menjadi menu favorit anak muda, khususnya untuk makan siang. 

Sementara itu, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat risiko kolesterol tinggi sudah muncul sejak usia produktif. Sebanyak 7,8% kelompok usia 25–34 tahun tercatat memiliki kolesterol tinggi, meningkat menjadi 11,1% pada usia 35–44 tahun.

Health Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Laurencia Ardi, menilai rendahnya kesadaran menjadi tantangan utama. "Kolesterol tinggi sering tidak bergejala. Banyak yang merasa baik-baik saja, padahal risikonya sudah mulai terbentuk sejak muda, terutama dengan pola makan tinggi lemak jenuh,” jelasnya.

Menurutnya, edukasi sejak dini perlu menekankan keseimbangan antara aktivitas fisik, pilihan makanan, dan pengelolaan pola makan harian. Pendekatan ini dinilai lebih realistis dibandingkan larangan konsumsi makanan tertentu, terutama bagi generasi muda yang aktif dan sosial.

Baca Juga: Atasi Kolesterol Tinggi: Daewoong Hadirkan Obat Kombinasi Inovatif

Selain mengedepankan edukasi kesehatan, Kalbe juga menyisipkan aspek kepedulian sosial. Dalam kegiatan yang sama, Nutrive Benecol menyalurkan donasi Rp 50 juta untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Sumatera melalui Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sumatera Barat.

“Kesehatan tidak berdiri sendiri. Dukungan kepada masyarakat dan tenaga medis juga bagian dari ekosistem kesehatan yang ingin kami perkuat,” ujar Jonathan.

Ke depan, Kalbe Nutritionals menilai pendekatan berbasis gaya hidup akan semakin relevan, seiring meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap kesehatan preventif. Alih-alih kampanye satu arah, perusahaan memilih membangun keterlibatan lewat pengalaman yang dekat dengan keseharian konsumen.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Luncurkan Fasilitas Deteksi Dini Kanker Kedua di Jawa Timur

Selanjutnya: Ukraina Serang Kapal Tanker Bayangan Rusia di Mediterania

Menarik Dibaca: Tips Liburan Aman Nataru: Asuransi Perjalanan Jadi Kebutuhan Utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News