JAKARTA. Penjualan PT Kalbe Farma Tbk diramalkan bakal stagnan tahun ini. Tadinya, emiten berkode KLBF ini menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 11% sepanjang 2015. Namun, kini Kalbe menurunkan target penjualannya menjadi sekitar 7% sampai 9%. Ini berarti, Kalbe memprediki pendapatan tahun ini cuma sekitar Rp 18,57 triliun hingga Rp 18,92 triliun. "Ada dampak dari perkembangan makro yg cukup menantang. Mempertahankan kinerja penjualan 2015 merupakan tantangan besar," kata Direktur merangkap Sekretaris Korporasi Kalbe, Vidjongtius, Senin, (18/5). Sekadar informasi, sepanjang 2014 lalu pendapatan Kalbe tumbuh 8,5% dari Rp 16 triliun ke posisi Rp 17,36 triliun. Vidjongtius memaparkan, penurunan target penjualam ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, fluktuasi nilai tukar rupiah. Terlebih, 95% bahan baku produk farmasi Kalbe merupakan impor. "Hitungan kami, setiap 10% depresiasi Rupiah, dampak ke biaya naik sekitar 3% sampai 4%," ucap Vidjongtius.
Kalbe pangkas target penjualan jadi 7%-9%
JAKARTA. Penjualan PT Kalbe Farma Tbk diramalkan bakal stagnan tahun ini. Tadinya, emiten berkode KLBF ini menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 11% sepanjang 2015. Namun, kini Kalbe menurunkan target penjualannya menjadi sekitar 7% sampai 9%. Ini berarti, Kalbe memprediki pendapatan tahun ini cuma sekitar Rp 18,57 triliun hingga Rp 18,92 triliun. "Ada dampak dari perkembangan makro yg cukup menantang. Mempertahankan kinerja penjualan 2015 merupakan tantangan besar," kata Direktur merangkap Sekretaris Korporasi Kalbe, Vidjongtius, Senin, (18/5). Sekadar informasi, sepanjang 2014 lalu pendapatan Kalbe tumbuh 8,5% dari Rp 16 triliun ke posisi Rp 17,36 triliun. Vidjongtius memaparkan, penurunan target penjualam ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, fluktuasi nilai tukar rupiah. Terlebih, 95% bahan baku produk farmasi Kalbe merupakan impor. "Hitungan kami, setiap 10% depresiasi Rupiah, dampak ke biaya naik sekitar 3% sampai 4%," ucap Vidjongtius.