JAKARTA. Kabar gembira bagi investor ritel di Tanah Air. Mulai Kamis, 29 September, Anda sudah bisa mengantri jika ingin mengoleksi obligasi negara ritel seri 013 alias ORI013. Pemerintah akan membuka masa penawaran hingga 20 Oktober mendatang. ORI013 bakal jadi instrumen surat utang ritel terakhir yang meluncur tahun ini. Sebelumnya, pemerintah sudah merilis Sukuk Ritel (SR008), Saving Bonds Retail (SBR002), dan Sukuk Tabungan (ST001). Nah, sebelum menjadikan ORI013 salah satu portofolio investasi Anda, ada baiknya menimbang untung rugi mengoleksi instrumen ini. Masih menarikkah ORI013?
Modal minimal Rp 5 juta Pemerintah berencana menerbitkan ORI013 sebesar Rp 20 triliun. Lantaran tujuan penerbitan instrumen ini untuk menyasar investor ritel, pemerintah mematok minimal pembelian senilai Rp 5 juta. Adapun, maksimal pembelian hingga Rp 3 miliar. Hanya saja, modal awal pembelian ORI terbilang besar jika dibandingkan instrumen ritel lainnya. Misalnya, Sukuk Tabungan hanya mematok minimal pembelian Rp 2 juta. Investasi awal di reksadana pendapatan tetap (berbasis obligasi) bahkan lebih murah. Banyak reksadana pendapatan tetap yang mematok modal awal cuma Rp 100.000. Potensi capital gain Seperti seri sebelumnya, ORI013 bertenor tiga tahun dan dapat diperdagangkan. Head of Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan, lantaran bisa diperdagangkan, investasi ORI lebih unggul apabila dibandingkan dengan instrumen berbasis obligasi lainnya. Apalagi, ORI di pasar sekunder juga lebih likuid. "Sehingga investor bisa mendapat
capital gain dari selisih kenaikan harga," papar Nico. Hanya saja, investor wajib memegang ORI013 minimal selama dua bulan sebelum dijual kembali (
holding period). Jadi, obligasi ritel ini baru bisa diperdagangkan di pasar sekunder pada 15 Desember 2016. Sebagai perbandingan, instrumen SBR dan Sukuk Tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Investor hanya bisa melakukan penarikan awal (
early redemption). Fasilitas pencairan ini pun baru bisa dicairkan setelah melewati masa kepemilikan (
holding period) selama satu tahun. Tidak semua investor bisa melakukan
early redemption. Untuk SBR, pemerintah mematok minimum kepemilikan yang bisa melakukan penarikan awal adalah Rp 10 juta. Sedangkan, minimal kepemilikan investor yang boleh melakukan penarikan awal di Sukuk Tabungan dipatok Rp 4 juta. Jaminan pemerintah Lantaran diterbitkan oleh negara, dana yang disimpan di ORI013 dijamin 100% oleh pemerintah. Dengan kata lain, berinvestasi di instrumen ini terjamin aman. Sebagai perbandingan, jika menyimpan dana di deposito, maksimal dana yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar Rp 2 miliar. Sementara, jika berinvestasi di instrumen yang sama-sama berbasis obligasi, seperti reksadana pendapatan tetap, dana investasi tidak dijamin pemerintah. "Jadi butuh ketelitian dalam memilih reksadana," kata Nico Demus. Risiko reksadana juga lebih besar, karena reksadana tidak hanya berisi obligasi pemerintah, namun juga obligasi korporasi. "Cuma, imbal hasil reksadana bisa lebih tinggi ketimbang ORI. Reksadana bisa membagikan return hingga 10% per tahun," kata Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih. Kupon mengecil Pemerintah bakal memberikan imbal hasil alias kupon tetap bagi pemegang ORI013 sebesar 6,6% per tahun. Kupon dibayarkan pada tanggal 9 setiap bulan. Besaran kupon mengecil dibandingkan seri ORI012 yang sebesar 9,0%. Kupon ORI013 juga hanya sedikit di atas
yield obligasi negara bertenor tiga tahun. Mengutip Bloomberg, Rabu (29/9),
yield obligasi negara seri FR0036 yang jatuh tempo 2019 sebesar 6,5%. Kepala Subdirektorat Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Novi Puspita Wardani menyebut, penetapan kupon mempertimbangkan pemangkasan Bank Indonesia (BI) 7-days reverse repo rate. "Penurunan LPS rate sebesar 50 basis poin juga berpengaruh terhadap penetapan kupon," ujar Novi, Rabu (28/9). Meski kupon ORI seri terbaru ini mengerdil, ORI013 dinilai masih menarik sebagai sarana investasi. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menghitung, investor akan menerima hasil investasi bersih sekitar 5,61% per tahun, setelah dikurangi pajak atas bunga obligasi sebesar 15%. Nico Demus bilang, ORI013 justru jadi sarana investasi yang menarik seiring tren penurunan suku bunga deposito. Hitungan dia, suku bunga deposito untuk jangka waktu tiga tahun berkisar 3,75%-4,75% sebelum dipotong pajak. "Apabila bunga deposito sebesar 4% dan dipotong pajak 20%, maka kupon bersihnya hanya sebesar 3,2%," tuturnya. Gimick agen penjual Ada 24 agen penjual ORI013 yang ditunjuk pemerintah, baik bank maupun perusahaan sekuritas. Nah, agar lebih memikat, sejumlah agen menawarkan pemikat alias
gimick bagi nasabah yang membeli ORI013. Misalnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang membolehkan ORI013 menjadi agunan pinjaman. "Selain itu, nasabah bisa menjual ORI013 ke BNI lagi, kapan saja, selama belum jatuh tempo," kata Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan Bank Negara Indonesia (BNI) Adi Sulistyowati. Tak mau kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menawarkan nilai lebih jika nasabah membeli ORI013 di bank tersebut. Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto bilang, untuk 100 pembeli pertama, BRI memberikan
buy back guarantee alias janji pembelian kembali. ORI 013 juga bisa dijadikan agunan saat mengajukan kredit.
Simulasi imbal hasil ORI013 Berikut contoh simulasi imbalan yang didapat investor jika menginvestasikan dana masing-masing Rp 100 juta di empat jenis instrumen yang berbeda. Dengan catatan, membeli di pasar primer dan memegang instrumen tersebut hingga jatuh tempo.
| ORI013 | ST001 | SBR002 | Deposito |
Investasi awal | Rp 100 juta | Rp 100 juta | Rp 100 juta | Rp 100 juta |
Kupon | 6,6% | 6,9% | 7,5%* | 6,0% |
Pajak | 15% | 15% | 15% | 20% |
Imbal hasil bersih/bulan | Rp 467.500 | Rp 488.750 | Rp 531.250 | Rp 400.000 |
Imbal hasil per tahun | Rp 5.610.000 | Rp 5.865.000 | Rp 6.375.000 | Rp 4.800.000 |
| | | | |
| | | | |
*Dengan LPS rate sebesar 7,25% | | | |
(Kupon SBR: LPS rate + 25 bps) | | | |
Daftar Agen Penjual ORI013
1 | Citibank N.A. |
2 | PT Bank ANZ Indonesia |
3 | PT Bank Bukopin Tbk |
4 | PT Bank Central Asia Tbk |
5 | PT Bank CIMB Niaga Tbk |
6 | PT Bank Danamon Indonesia Tbk |
7 | PT Bank DBS Indonesia |
8 | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk |
9 | PT Bank Maybank Indonesia Tbk |
10 | PT Bank Mega Tbk |
11 | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk |
12 | PT Bank OCBC NISP Tbk |
13 | PT Bank Panin Tbk |
14 | PT Bank Permata Tbk |
15 | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk |
16 | PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk |
17 | Standard Chartered Bank |
18 | The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited |
19 | PT Danareksa Sekuritas |
20 | PT Indo Premier Securities |
21 | PT Mega Capital Indonesia |
22 | PT MNC Securities |
23 | PT Sucorinvest Central Gani |
24 | PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk |
| |
Sumber: DJPPR |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini