JAKARTA. PT Bumi Sarana Migas, anak usaha Kalla Grup resmi menjalin joint venture dengan PT Pertamina untuk membangun LNG Receiving Terminal yang berlokasi di Bojonegara, Serang Banten. Namun, jalan proyek itu tidak akan mulus, lantaran masih banyak poin yang belum disepakati bersama. Didi Sasongko Widi, Vice President Liquefied Natural Gas (LNG) Pertamina menyebut, saat ini Pertamina masih dalam proses finalisasi nilai keekonomian proyek terminal gas tersebut. Namun, Didi enggan menjelaskan saat ditanya apakah finalisasi keekonomian tersebut menyangkut masalah toll fee dan regasifikasi fee. "Itu confidential," ujarnya pada Jumat (7/10). Proyek terminal LNG bersama Grup Kalla itu semula ditargetkan selesai pada 2019. Namun, dengan realitas persiapan yang ada sekarang ia memprediksi baru bisa kelar 2020 atau mundur satu tahun. "Kami proyeksi proyek selesai 2020. Kami mengantisipasi kebutuhannya," jelas Didi. Bumi Sarana dan Pertamina sendiri telah merancang untuk membangun Terminal LNG ini dalam dua fase. Fase pertama dan kedua masing-masing dengan kapasitas sebesar 500 mmscfd. Sehingga total kapasitas terminal LNG Bojonegara mencapai hingga 1.000 mmscfd.
Kalla & Pertamina bangun proyek LNG
JAKARTA. PT Bumi Sarana Migas, anak usaha Kalla Grup resmi menjalin joint venture dengan PT Pertamina untuk membangun LNG Receiving Terminal yang berlokasi di Bojonegara, Serang Banten. Namun, jalan proyek itu tidak akan mulus, lantaran masih banyak poin yang belum disepakati bersama. Didi Sasongko Widi, Vice President Liquefied Natural Gas (LNG) Pertamina menyebut, saat ini Pertamina masih dalam proses finalisasi nilai keekonomian proyek terminal gas tersebut. Namun, Didi enggan menjelaskan saat ditanya apakah finalisasi keekonomian tersebut menyangkut masalah toll fee dan regasifikasi fee. "Itu confidential," ujarnya pada Jumat (7/10). Proyek terminal LNG bersama Grup Kalla itu semula ditargetkan selesai pada 2019. Namun, dengan realitas persiapan yang ada sekarang ia memprediksi baru bisa kelar 2020 atau mundur satu tahun. "Kami proyeksi proyek selesai 2020. Kami mengantisipasi kebutuhannya," jelas Didi. Bumi Sarana dan Pertamina sendiri telah merancang untuk membangun Terminal LNG ini dalam dua fase. Fase pertama dan kedua masing-masing dengan kapasitas sebesar 500 mmscfd. Sehingga total kapasitas terminal LNG Bojonegara mencapai hingga 1.000 mmscfd.