Kaltim targetkan 1,6 juta Ha kebun sawit di 2018



SAMARINDA. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2018 menargetkan 1,6 juta hektare luas areal kelapa sawit dengan produksi 18 juta ton tandan buah segar (TBS).

"Keberhasilan program tersebut akan membawa ekonomi Kaltim semakin kuat, berkualitas dan berkeadilan," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, di Samarinda, Minggu (12/3).

Melalui RPJMD Kaltim kata Ujang Rachmad, telah dituangkan sasaran program sejuta hektare kelapa sawit untuk tahap kedua, yang ingin diwujudkan pada 2018.


Sedangkan luasan perkebunan kelapa sawit pada saat ini lanjut Ujang Rachmad, sudah tertanam seluas 1,19 juta hektare dengan produksi mencapai 14,5 juta ton tandan buah segar.

Jumlah produksi itu sebut Ujang Rachmad, setara dengan 3,2 juta ton Crude Palm Oil (CPO) dengan melibatkan tenaga kerja perkebunan sebanyak 306.644 orang.

Sementara itu tambahnya, hingga saat ini telah terbangun 75 unit pabrik minyak kelapa sawit berkapasitas terpasang 4.170 ton TBS per jam dengan kapasitas terpakai 3.775 ton TBS per jam.

Dijelaskan, pengolahan TBS sejumlah 14, 5 juta ton, tersebar di lima daerah yaitu Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Berau dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Sedangkan untuk rencana pembangunan pabrik hingga tahun ini, akan dibangun sebanyak 17 unit, sehingga nantinya ada 92 unit pabrik pengolahan sawit," ucap Ujang Rachmad.

Dinas Perkebunan Kaltim kata Ujang Rachmad, terus mengembangkan komoditi unggulan perkebunan lainnya yang mempunyai potensi dan prospek yang sangat baik untuk ditumbuhkembangkan di daerah itu.

"Seperti karet, yang telah mencapai luasan 115.815 hektare dengan produksi 66.098 ton atau rata-rata produksi 1.365 kilogram per hektare dengan melibatkan 64.869 tenaga kerja,” katanya.

Selain itu lanjut ia, komoditi kakao telah mencapai luasan 8.231 hektare dengan produksi 4.011 ton juga komoditi lada dengan luas 9.073 hektare dengan produksi 4.772 ton.

"Komoditi kelapa seluas 22.903 hektare dengan produksi 10.131 ton dan aneka tanaman perkebunan lainnya baik sebagai sumber bahan pangan maupun untuk energi baru terbarukan," tutur Ujang Rachmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto