KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Wakil Presiden AS Kamala Harris adalah alternatif utama untuk menggantikan Presiden AS Joe Biden jika dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kampanye pemilihan presiden 2024. Hal tersebut diketahui berdasarkan penuturan tujuh sumber senior di kampanye Biden, Gedung Putih, dan Komite Nasional Demokrat yang mengetahui pembahasan terkini tentang topik tersebut. Mengutip
Reuters, penampilan Biden yang tidak jelas, terkadang tidak koheren pada debat pertama melawan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, pada pekan lalu mendapat kritikan secara luas.
Kejadian tersebut juga memicu gelombang kepanikan di dalam partai Demokrat. Banyak yang cemas bahwa Biden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua. Kondisi ini memicu seruan agar Biden mengundurkan diri dari pencalonannya. Beberapa tokoh Demokrat yang berpengaruh telah mengajukan alternatif pengganti Biden selain Harris.
Baca Juga: Donald Trump Berhasil Kumpulkan Dana Kampanye Lebih Banyak dari Joe Biden Mereka termasuk anggota kabinet populer dan gubernur Demokrat seperti Gavin Newsom dari California, Gretchen Whitmer dari Michigan, dan Josh Shapiro dari Pennsylvania. Namun, menurut sumber Reuters, upaya untuk menghindari Harris hanyalah angan-angan dan hampir mustahil dilakukan. Sumber lain juga bilang, jika ditunjuk sebagai calon dari partai tersebut, Harris, 59 tahun, akan mengambil alih dana yang sudah dikumpulkan oleh kampanye Biden sekaligus mewarisi infrastruktur kampanye. Selain itu, Harris juga memiliki pengakuan nama tertinggi di antara semua kandidat yang ada, dan jajak pendapat tertinggi di antara anggota Partai Demokrat yang bisa dianggap serius sebagai kandidat. Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diterbitkan pada hari Selasa, Harris membuntuti Trump dengan selisih satu poin persentase, yaitu 42% berbanding 43%.
Baca Juga: Tekanan Mundur Menguat, Joe Biden: Saya Tetap Mencalonkan Diri Selain itu, dia telah diperiksa untuk jabatan nasional dan lolos dari pengawasan ketat dari Partai Republik, kata mereka.
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada hari Selasa bahwa Biden baru saja mengalami “malam yang buruk” dalam debat tersebut dan akan terus menyampaikan argumennya untuk dipilih kembali kepada rakyat Amerika. Kampanye Biden telah mengumpulkan 3.894 delegasi setelah pemilihan pendahuluan di tingkat negara bagian. Sehingga hanya menyisakan beberapa puluh delegasi yang “tidak terikat”. Mereka diperkirakan akan secara resmi mencalonkan Biden pada akhir bulan ini dalam pertemuan virtual, menjelang konvensi pencalonan Partai Demokrat pada bulan Agustus. “Semua delegasi bukan hanya delegasi Joe Biden, mereka adalah delegasi Kamala Harris,” kata Trujillo.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie