Kamis (2/6) pagi, rupiah loyo ke Rp 13.665



JAKARTA. Otot rupiah terus mengendur di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) seiring kencangnya spekulasi kenaikan suku bunga AS, Kamis (2/6). 

Di pasar spot pukul 10.08 WIB, kurs rupiah ke Rp 13.665 per dollar AS atau melemah tipis 0,03% dari sebelumnya Rp 13.661 per dollar AS.

Senasib, pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR), nilai tukar rupiah ke Rp 13.695 per dollar AS atau melemah 0,18% dari sebelumnya Rp 13.671 per dollar AS.


Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka menuturkan, tekanan dari eksternal memang masih mendominasi kinerja rupiah di hadapan dollar AS.

Yakni terkait rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS alias The Fed. Pasar berspekulasi The Fed bakal merealisasikan rencananya pada pertemuan 14 - 15 Juni 2016.

"Mendekati pengumuman The Fed, isu kenaikan suku bunganya semakin besar," terangnya. 

Sehingga, Yudi berpendapat, rilis data fundamental dari dalam negeri belum mampu menjadi amunisi untuk menguatkan rupiah.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,24% sepanjang Mei 2016. Berarti, inflasi domestik periode Januari 2016 - Mei 2016 mencapai 0,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto