JAKARTA. Mata uang yen (JPY) berkesempatan menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (USD) karena rilis data negeri paman sam yang tidak sesuai harapan. Diprediksi, JPY masih bisa menguat jika data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis Rabu (19/8) malam tidak juga bagus. Mengutip Bloomberg, Rabu (19/8) pukul 15.52 WIB, pasangan USD/JPY melemah 0,14% ke level 124.4 dibandingkan hari sebelumnya.
Analis PT Fortis Asia Futures, Sri Wahyudi, menjelaskan bahwa pelemahan ini lebih disebabkan karena USD yang melemah. Di mana, rilis data ekonomi AS mengenai Building Permits pada Selasa (18/8) malam ternyata tidak sesuai ekspektasi di level 1,12 M dan lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya di 1,34 M. Sri menjelaskan bahwa data Building Permits merupakan salah satu data ekonomi AS yang diperhatikan oleh pasar. Selain itu, saat ini pasar masih wait and see dengan rilis data inflasi AS pada Rabu (19/8) malam. “Data Core CPI month to month (m/m) dari AS diprediksi stagnan, hal ini bisa membuat USD melemah,” kata Sri. Sri juga menambahkan bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) maupun Jepang (BoJ) akan mengeluarkan pernyataan terkait kebijakan moneternya pada Kamis (20/8).
Sri menduga bahwa data CPI m/m dan FOMC Meeting Minutes akan menjadi langkah awal untuk pengumuman apakah jadi menaikkan suku bunga. “Rumornya kenaikan suku bunga itu akan ditunda lagi karena data-dara AS belakangan ini tidak terlalu bagus,” ungkap Sri. Oleh karena itu, Sri menduga pada Kamis (20/8), pasangan JPY masih berpeluang menguat dengan harapan data CPI m/m AS membaik dan pernyataan FOMC tidak membahas kenaikan suku bunga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto