JAKARTA. Mulai hari ini, Selasa (3/7) hingga 6 Juli mendatang, kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta berjalan dengan sistem zona. Lokasi kampanye hanya terbagi dalam dua zona yakni Zona 1 (Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) dan Zona 2 (Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat). Model kampanye seperti ini sangat memungkinan adanya pertemuan massa pendukung kandidat yang berbeda. "Saya mengimbau agar warga dan aparat keamanan mewaspadai pertemuan kelompok massa pendukung. Ini sangat mungkin terjadi karena tim sukses bebas menentukan lokasi kampanye namun harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," tutur Deti Kurniawati, Anggota Kelompok Kerja Kampanye Komisi Pemilihan Umum Jakarta Selatan (Jaksel). KPU Jaksel sejauh ini kesulitan untuk memastikan lokasi kampanye pasangan calon. Selain berubah-ubah, pada detik terakhir kerap kali tim sukses tidak sempat melapor ke KPU. "Karena itu, kami mengerahkan semua tim di tingkat PPK (panitia pemilihan kecamatan) untuk bergerak memantau di wilayah masing-masing," tutur Deti.
Kampanye sistem zona, waspadai pertemuan massa
JAKARTA. Mulai hari ini, Selasa (3/7) hingga 6 Juli mendatang, kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta berjalan dengan sistem zona. Lokasi kampanye hanya terbagi dalam dua zona yakni Zona 1 (Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) dan Zona 2 (Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat). Model kampanye seperti ini sangat memungkinan adanya pertemuan massa pendukung kandidat yang berbeda. "Saya mengimbau agar warga dan aparat keamanan mewaspadai pertemuan kelompok massa pendukung. Ini sangat mungkin terjadi karena tim sukses bebas menentukan lokasi kampanye namun harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," tutur Deti Kurniawati, Anggota Kelompok Kerja Kampanye Komisi Pemilihan Umum Jakarta Selatan (Jaksel). KPU Jaksel sejauh ini kesulitan untuk memastikan lokasi kampanye pasangan calon. Selain berubah-ubah, pada detik terakhir kerap kali tim sukses tidak sempat melapor ke KPU. "Karena itu, kami mengerahkan semua tim di tingkat PPK (panitia pemilihan kecamatan) untuk bergerak memantau di wilayah masing-masing," tutur Deti.