KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan kapal tradisional memenuhi area pinggiran Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Saban hari, ratusan kapal bersandar di kampung tersebut. Menjelang dini hari, jumlah deretan kapal semakin banyak, tanda para nelayan membawa hasil tangkapan dari laut. Sering kali terjadi ada kapal nelayan yang tidak kebagian sandar. "Ini terjadi sekitar jam dua dini hari sampai subuh. Kalau siang sampai sore justru sepi," ujar Pepeng, salah satu penduduk Kampung Nelayan Cilincing sambil menunjukkan deretan tempat parkir kapal. Biasanya para nelayan di kampung tersebut pergi melaut selepas magrib. Ada juga yang pergi lebih dini yakni sekitar pukul 17.00 WIB. Adapun lama waktu melaut, tergantung dari jarak tempuh kapal dan hasil tangkapan. Bila para nelayan merasa hasil tangkapan sudah memadai, biasanya langsung pulang dan rata-rata sekitar semalam saja.
Kampung nelayan Cilincing tempat bersandar 150 nelayan (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan kapal tradisional memenuhi area pinggiran Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Saban hari, ratusan kapal bersandar di kampung tersebut. Menjelang dini hari, jumlah deretan kapal semakin banyak, tanda para nelayan membawa hasil tangkapan dari laut. Sering kali terjadi ada kapal nelayan yang tidak kebagian sandar. "Ini terjadi sekitar jam dua dini hari sampai subuh. Kalau siang sampai sore justru sepi," ujar Pepeng, salah satu penduduk Kampung Nelayan Cilincing sambil menunjukkan deretan tempat parkir kapal. Biasanya para nelayan di kampung tersebut pergi melaut selepas magrib. Ada juga yang pergi lebih dini yakni sekitar pukul 17.00 WIB. Adapun lama waktu melaut, tergantung dari jarak tempuh kapal dan hasil tangkapan. Bila para nelayan merasa hasil tangkapan sudah memadai, biasanya langsung pulang dan rata-rata sekitar semalam saja.