Kanal Keagenan Masih Jadi Ujung Tombak Industri Asuransi Jiwa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan hingga September 2023, pendapatan premi industri asuransi jiwa dari kanal distribusi keagenan berkontribusi 31,8% terhadap keseluruhan total pendapatan premi.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu menjelaskan pada tahun 2023 distribusi melalui kanal keagenan menyumbang cukup besar pada pendapatan premi asuransi jiwa.  Hingga September 2023 distribusi dari kanal keagenan berkontribusi 31,8% terhadap keseluruhan total pendapatan premi.

"Pendapatan premi industri asuransi jiwa dari kanal distribusi keagenan sebesar Rp 41,93 triliun," ungkap Togar pada Kontan.co.id, Kamis (11/1).


Togar mengatakan tenaga pemasar asuransi jiwa merupakan salah satu ujung tombak perusahaan untuk mengedukasi para calon nasabah produk asuransi jiwa seperti apa yang dibutuhkan. 

Baca Juga: Luncurkan POJK 23/2023, OJK Naikan Ekuitas Minimum Asuransi Secara Bertahap

Menurut Togar, AAJI senantiasa mendorong peran agen atau tenaga pemasar melalui penguatan inklusi dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas tenaga pemasar secara berkesinambungan mengingat tenaga pemasar juga merupakan salah satu alat peningkatan edukasi dan literasi asuransi jiwa. 

"Hal ini kami wujudkan dengan membentuk departemen khusus yang membawahi Inklusi Tenaga Pemasar dan beberapa kelompok kerja (working group) yaitu WG Improvement & Profesionalism dan Regulatory & Implementation yang berfokus pada pengembangan kualitas tenaga pemasar," jelas Togar.

Guna mendongkrak distribusi melalui kanal keagenan, Togar mengatakan di sepanjang tahun 2024 ini AAJI berencana melakukan kegiatan inklusi kepada para tenaga pemasar secara rutin. 

Sehingga para tenaga pemasar memiliki peluang untuk mempelajari serta menghadapi perubahan dalam industri asuransi jiwa dan mengevaluasi strategi yang dijalankan.

Baca Juga: BTN Telah Terima Klaim Asuransi Jiwa Kredit Dari IFG Life Senilai Rp 492 Miliar

"Tentunya hal tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa melalui kanal distribusi keagenan," ujar Togar.

Di tahun 2024 ini pun Togar melihat pendapatan premi asuransi jiwa akan berangsur membaik. Dengan begitu AAJI menargetkan di tahun ini premi asuransi jiwa tumbuh 7%-10%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi