KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa masih mengandalkan kanal distribusi keagenan dalam menjalankan bisnis. Sebab kanal ini mampu menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah bancassurance. “Hingga September 2020, kanal distribusi bancassurance menyumbang 46,95%, agen 36,10%, telemarketing 1,88%, dan lainnya sebesar 15,06%,” ujar Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono, belum lama ini. Kendati demikian, ia menyatakan, pendapatan premi dari keagenan turun 15,7%, telemarketing turun 17,3%, dan lini lainnya juga ikut merosot 19,1%. Hanya kanal bancassurance yang tumbuh 4,8%.
Kanal keagenan sumbang 36,1% dari total pendapatan premi asuransi jiwa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa masih mengandalkan kanal distribusi keagenan dalam menjalankan bisnis. Sebab kanal ini mampu menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah bancassurance. “Hingga September 2020, kanal distribusi bancassurance menyumbang 46,95%, agen 36,10%, telemarketing 1,88%, dan lainnya sebesar 15,06%,” ujar Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono, belum lama ini. Kendati demikian, ia menyatakan, pendapatan premi dari keagenan turun 15,7%, telemarketing turun 17,3%, dan lini lainnya juga ikut merosot 19,1%. Hanya kanal bancassurance yang tumbuh 4,8%.