KONTAN.CO.ID - Vaksin nusantara menjadi perhatian kita semua dalam sepekan terakhir. Terutama setelah ada kontroversi apakah vaksin ini telah mengikuti kaidah-kaidah yang digariskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun terdaftar di World Health Organization (WHO). Kontroversi makin hot saat konglomerat dan politisi Aburizal Bakrie memposting dirinya dan keluarga disuntik vaksin Nusantara oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pekan lalu. Muncul berbagai perdebatan emosional yang jelas tidak akademis bahkan memvonis vaksin nusantara sebagai vaksin abal-abal dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran terhadap publikasi Organisasi Kesehatan Dunia WHO dengan tajuk Covid-19 landscape of novel coronavirus candidate vaccine development worldwide per Jumat 16 April 2021, terlihat WHO mencatat sebagai developer adalah Aivita Biomedical, Inc. bareng National Institute of Health Research and Development, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam penjelasannya vaksin ini tengah melakukan uji klinik fase 1 dan fase 2 dengan kode kandidat vaksin NCT04690387 dan NCT04386252.
Kandidat Vaksin RI
KONTAN.CO.ID - Vaksin nusantara menjadi perhatian kita semua dalam sepekan terakhir. Terutama setelah ada kontroversi apakah vaksin ini telah mengikuti kaidah-kaidah yang digariskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun terdaftar di World Health Organization (WHO). Kontroversi makin hot saat konglomerat dan politisi Aburizal Bakrie memposting dirinya dan keluarga disuntik vaksin Nusantara oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pekan lalu. Muncul berbagai perdebatan emosional yang jelas tidak akademis bahkan memvonis vaksin nusantara sebagai vaksin abal-abal dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran terhadap publikasi Organisasi Kesehatan Dunia WHO dengan tajuk Covid-19 landscape of novel coronavirus candidate vaccine development worldwide per Jumat 16 April 2021, terlihat WHO mencatat sebagai developer adalah Aivita Biomedical, Inc. bareng National Institute of Health Research and Development, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam penjelasannya vaksin ini tengah melakukan uji klinik fase 1 dan fase 2 dengan kode kandidat vaksin NCT04690387 dan NCT04386252.
TAG: