Kandungan vitamin daun kelor khasiatnya lebih tinggi dari jeruk dan wortel



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Daun kelor rupanya memiliki kandungan vitamin tingggi. Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogir (IPB) Yusman Syaufakat mengatakan, daun kelor memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Bahkan, vitamin C di daun kelor tujuh kali lebih banyak dari jeruk.

Menurut Yusman, kandungan vitamin A di daun kelor lebih banyak dari wortel. Kadar kalsiumnya juga empat kali lebih banyak dari susu.

"Kaliumnya juga tiga kali lebih banyak dari pisang dan kandungan protein dua kali lebih banyak dari telur," ungkap Yusman seperti dilansir dari laman IPB, Sabtu (2/1).


Ketua Dewan Guru Besar IPB, Evy Damayanthi memiliki pandangan yang sama. Dia mengaku kandungan gizi daun kelor tidak terbantahkan lagi.

Baca Juga: 13 Manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh Anda

Daun kelor bahkan banyak digunakan dalam program-program pengentasan masalah gizi. Daun kelor juga sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia.

Namun masih banyak masyarakat yang belum tertarik untuk membudidayakan tanaman yang kaya manfaat tersebut. "Di Nusa Tenggara Timur (NTT) setiap rumah sudah harus menanam paling tidak lima pohon kelor. Jadi saya senang membuat program pendampingan budidaya kelor dari hulu ke hilir," jelas Evy. Dosen dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB, Hamim juga menyampaikan, daun kelor dari sisi ketahanan merupakan jenis tanaman yang mudah dibudidayakan.

Walaupun demikian, proses budidaya dengan penerapan pertanian monokultur, risiko serangan hama menjadi hal yang cukup tinggi probabilitasnya. "Meski begitu, saya yakin para pakar di IPB pasti sudah melakukan kajian-kajian terkait dan pastinya sudah ada alternatif strategi pengendalian hama," terang Hamim.

Ada 10.000 unit usaha daun kelor

Dari kalangan industri, yakni CEO PT Moringa Organik Indonesia (MOI), Budi Krisnadi menyebutkan, sudah ada 10.000 unit usaha daun kelor dari Aceh hingga Papua. Tapi, mayoritasnya usaha kecil.

Budi menegaskan, titik susah dalam mengelola daun kelor adalah saat proses perontokan lembaran daun dan tangkainya. Apabila bagian tangkai terbawa ke dalam proses produksi, maka akan menurunkan kandungan dari daun kelor.

Sebab, bagian tersebut terdapat anti nutrien. "Proses rorot (perontokan lembaran daun) bisa dilakukan di rumah dengan mesin kecil. Ini menjadi potensi peningkatan kesejahteraan masyarakat," sebut Budi.

Budi menambahkan, perusahaannya terbuka bila ada unit usaha yang ingin belajar pengolahan daun kelor. Langkah ini merupakan bentuk dukungan untuk pengembangan daun kelor.

Baca Juga: Catat, inilah 4 manfaat daun kelor bagi kesehatan, bisa turunkan kolesterol

Penulis : Dian Ihsan Editor : Dian Ihsan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dekan IPB: Daun Kelor Lebih Baik dari Jeruk dan Wortel".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat