Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Apakah Kanker Payudara Bisa Sembuh?



Kanker Payudara - Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Penyebab kanker payudara cukup beragam. Gejala kanker payudara seringkali sulit terdeteksi pada tahap awal karena ukurannya yang kecil. 

Penyakit ini juga menjadi penyumbang kematian sangat banyak, termasuk di Indonesia. 

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. 


Gejala kanker payudara yang paling umum adalah adanya benjolan. Namun, benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker.

Tetapi, berkat kemajuan teknologi pengobatan maupun pemahaman orang terkait deteksi dini kanker payudara, tingkat jumlah kematian terus menurun.

Lantas, seperti apa gejala kanker payudara, penyebab kanker payudara, dan apakah kanker payudara bisa sembuh?

Baca Juga: Manfaat Pare Buat Kesehatan, Baik Buat Penderita Diabetes Hingga Kolesterol

Ciri-ciri kanker payudara

Dirangkum Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala kanker payudara adalah sebagai berikut: 

  • Benjolan di payudara atau ketiak
  • Penebalan atau pembengkakan pada bagian payudara
  • Iritasi atau terdapat lesung pipit pada kulit payudara
  • Kemerahan atau kulit terkelupas di area puting atau payudara
  • Puting terasa tertarik atau nyeri
  • Keluarnya cairan dari puting selain ASI, termasuk darah
  • Terdapat perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Nyeri di setiap area payudara
Namun, perlu diingat bahwa gejala kanker payudara ini dapat terjadi dengan kondisi lain yang bukan kanker.

Baca Juga: 5 Manfaat Kacang Kedelai Untuk Kesehatan dan Khasiat yang Luar Biasa

Penyebab kanker payudara 

Dikutip dari laman Mayo Clinic, penyebab kanker payudara yakni ketika beberapa sel payudara mulai tumbuh secara tidak normal. Sel-sel ini membelah lebih cepat daripada sel sehat dan terus menumpuk, membentuk gumpalan daging.

Sel dapat menyebar (bermetastasis) melalui payudara dan menjalar ke kelenjar getah bening atau ke bagian lain dari tubuh penderitanya.

Kanker payudara paling sering dimulai dengan sel-sel di saluran penghasil susu (karsinoma duktal invasif). Kanker payudara juga dapat muncul di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

Baca Juga: Meski Bisa Melalui Jaminan Kesehatan Nasional, Masyarakat Tetap Mewaspadai Limforma

Para peneliti menyebut ada sejumlah faktor penyebab kanker payudara, dimulai dari faktor hormonal, gaya hidup, dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. 

Namun, sejauh ini belum dipastikan mengapa sebagian orang rentan terhadap kanker payudara, sementara sebagian orang lainnya sama sekali jauh dari risiko terkena penyakit ini. 

Kemungkinan besar, penyebab kanker payudara disebabkan oleh interaksi kompleks susunan genetik dan lingkungan hidup. 

Baca Juga: Kenali 7 Manfaat Buah Manggis Untuk Kesehatan, Apa Saja?

Kanker payudara termasuk penyakit keturunan 

Para dokter memperkirakan bahwa sekitar 5% hingga 10% penyebab kanker payudara terkait dengan mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga.

Sejumlah gen bermutasi yang diwariskan dapat meningkatkan kemungkinan penyebab kanker payudara telah diidentifikasi. 

Yang paling terkenal adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2). Keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara atau kanker lain, dokter mungkin akan menyarankan tes darah untuk membantu mengidentifikasi mutasi spesifik pada BRCA atau gen lain yang diturunkan melalui garis keturunan.

Baca Juga: Cara-Cara Alami Mengatasi ASI yang Tersumbat, Ibu Menyusui Wajib Coba

Faktor risiko penyebab kanker payudara

Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang membuat seseorang lebih mungkin terkena kanker payudara. Ada banyak faktor penyebab kanker payudara.

Tetapi memiliki satu atau bahkan sebagian faktor risiko kanker payudara tidak selalu berarti seseorang akan terkena kanker payudara. 

Banyak wanita yang mengidap kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang kerap disebutkan tersebut. Berikut faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyebab kanker payudara:

  • Gender: wanita jauh lebih mungkin daripada pria untuk terkena kanker payudara.
  • Bertambahnya usia: risiko seseorang terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Riwayat kondisi payudara: jika seseorang pernah menjalani biopsi payudara dan ditemukan karsinoma lobular in situ (LCIS) atau hiperplasia payudara atipikal, bisa jadi memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
  • Riwayat pribadi kanker payudara: jika seseorang pernah menderita kanker payudara di satu payudara, maka peningkatan risiko terkena kanker di payudara lainnya cukup tinggi.
  • Riwayat keluarga terkait kanker payudara: jika ibu, saudara perempuan atau anak perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, terutama di usia muda, risiko seseorang terkena kanker payudara akan meningkat. Namun, sebagian besar orang yang didiagnosis menderita kanker payudara tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.
  • Gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker: mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara dapat diturunkan dari orang tua kepada anak. Mutasi gen yang paling terkenal disebut sebagai BRCA1 dan BRCA2.  Gen-gen ini dapat sangat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker lainnya.
  • Paparan radiasi: jika seseorang menerima perawatan radiasi di dada saat masih anak-anak atau dewasa muda, risiko terkena kanker payudara meningkat.
  • Kegemukan: kondisi tubuh yang gemuk juga meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Mulai menstruasi di usia yang lebih muda: menstruasi sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Menopause dimulai pada usia yang lebih tua
Baca Juga: Ini 7 Daftar Buah yang Cocok untuk Sarapan Pagi, Ada Apel hingga Kiwi

Apakah kanker payudara bisa sembuh? 

Ketika terdeteksi sejak stadium awal, kanker payudara stadium 1 relatif mudah diobati dan peluang penyakit tidak kambuh lagi cukup tinggi. 

Dikutip dari Indonesia Cancer Care Community, penderita kanker payudara stadium 1 yang diobati secara tepat bisa memiliki harapan hidup sangat panjang dan kanker bisa lebih dari 10 tahun bebas kambuh. 

Saat ini, banyak penderita kanker payudara stadium awal yang telah menjalani pengobatan sampai tuntas dan selama 20 tahun penyakit kankernya tidak kambuh. 

Namun, dikutip dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari F. Syam SpPD dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, sebenarnya tidak ada istilah sembuh total untuk segala jenis penyakit kanker. 

Baca Juga: Biji Ketumbar Bisa Turunkan Gula Darah Tinggi, Cek Manfaat Lainnya

Istilah untuk menggambarkan tubuh penderita sudah bersih atau bebas dari kanker setelah menjalani perawatan medis adalah remisi atau relaps. 

Selama remisi, penderita kanker payudara perlu mengontrol gaya hidup sehat dengan cukup tidur, menjaga pola makan sehat, banyak makan buah dan sayur, serta mengelola stres.

Pada masa remisi tersebut, pasien juga harus tetap kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat.

Demikian penjelasan mengenai penyebab kanker payudara, gejala kanker payudara, dan apakah kanker payudara bisa sembuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News