Kans rupiah menguat Kamis (4/8) terbuka



JAKARTA. Kans rupiah menguat besok masih terbuka. Di pasar spot, Rabu (3/8) nilai tukar rupiah terkikis 0,24% di level Rp 13.121 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia pelemahan rupiah sekitar 0,27% di level Rp 13.114 per dollar AS.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengatakan, pelemahan rupiah juga terjadi karena data pengeluaran pribadi dan pemasukan pribadi warga AS yang tergolong positif.

Itu meningkatkan kepercayaan akan inflasi yang lebih baik di bulan Juli 2016 lalu. “Itu bisa mengarahkan prediksi kenaikan suku bunga AS pada September 2016 mendatang,” ujar Wahyudi.


Sinyal jelas baru bisa didapat di akhir pekan saat AS merilis data tenaga kerjanya. Selama itu belum terjadi, pergerakan rupiah akan cenderung dalam rentang yang sempit dengan kans keunggulan yang lebih besar.

Menurut Wahyudi saat ini tren bullish rupiah lebih dominan. Dengan level psikologis di kisaran Rp 13.000 – Rp 13.050 per dollar AS.

“Harapan dari dana masuk akibat pelaksanaan kebijakan tax amnesty sepanjang Agustus – September 2016 ini menambah daya dorong keunggulan rupiah,” imbuh Wahyudi.

"Selain tentunya perlu melihat harga minyak mentah WTI," ujar Wahyudi. Hanya saja ia memprediksi selama fundamental rupiah kuat, dorongan untuk terus unggul masih kuat. Apalagi jika data ekonomi AS malam ini dirilis memburuk sesuai prediksi.

Itu akan semakin menekan posisi USD dan beri celah keunggulan pada rupiah. "Tapi penguatan besok pun akan sempit karena banyak ketidakpastian di pasar global yang bisa mengimpit," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto