Kantong terisi, Adhi Karya lancar ekspansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi plat merah, PT Adhi Karya Tbk, sedang bungah. Tahun ini, ekspansinya kemungkinan besar lebih lancar. Sebab, perusahaan plat merah tersebut tidak lagi pusing kepala memikirkan anggaran pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek.

Pada 8 Maret 2018, Adhi Karya telah menerima pembayaran pertama proyek LRT Jabodebek fase I sebesar Rp 3,43 triliun di luar pajak, dari PT Kereta Api Indonesia. "Selanjutnya, pembayaran dilakukan setiap tiga bulan sesuai dengan progres pekerjaan," kata Pundjung, Direktur PT Adhi Karya Tbk di Jakarta, Selasa malam (13/3).

Adapun untuk menunjang ekspansi bisnis tahun ini, Adhi Karya mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai Rp 4,7 triliun. Porsi sebanyak 84,4% untuk penyertaan pada berbagai proyek investasi dan ekuitas anak perusahaan. Lalu, 15,6% untuk investasi aset tetap.


Hingga 31 Desember 2017, Adhi Karya tercatat memiliki kas setara dan kas sebesar Rp 4,13 triliun. Dana lancar tersebut terhitung naik 22,92% ketimbang catatan akhir 2016 yakni Rp 3,36 triliun.

Berbekal kas yang cukup di tangan, Adhi Karya lebih percaya diri memburu dan mengerjakan aneka proyek. "Arus kas Adhi Karya akan semakin membaik. Dari sisi komersial, pelaksanaan proyek LRT sudah tidak ada masalah," tutur Pundjung.

Sejalan dengan kas yang membesar, Adhi Karya menargetkan peningkatan kerja. Laporan manajemen perusahaan pada 12 Maret 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, target pendapatan usaha di tahun ini sebesar Rp 18,5 triliun. Perinciannya, 75,5% konstruksi dan engineering, procurement and construction (EPC), 21,2% properti dan hotel serta 3,3% manufaktur precast.

Kemudian, target laba bersih tahun 2018 mencapai Rp 929 miliar. Mereka menargetkan tiga anak perusahaan menyumbang laba 41,4%.

Hingga Februari 2018, Adhi Karya mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,32 triliun. Perusahaan berkode saham ADHI di BEI itu masuk harus mengejar kontrak baru Rp 21,98 triliun hingga tutup tahun nanti. Sebab, total target kontrak tahun ini mencapai Rp 23,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi