Kantongi Dana Rp 75 Miliar, Carsurin (CRSN) Bakal Gencar Revitalisasi Laboratorium



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Carsurin Tbk (CRSN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/7). CRSN merupakan perusahaan Testing, Inspection dan Certification (TIC) yang pertama kali melantai di bursa saham. 

Carsurin melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Ini mewakili 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

CRSN memasang harga Initial Public Offering (IPO) Rp 125 per saham. harga tersebut merupakan batas bawah dari harga book building di rentang Rp 120 hingga Rp 125. 


Direktur Utama Carsurin Sheila Maria Tiwan mengklaim IPO CRSN telah menarik antusiasme dan minat investor, sehingga berhasil mengumpulkan dana sesuai dengan target. Adapun CRSN memperoleh dan segar Rp 75 miliar. 

Baca Juga: Mitra Investindo (MITI) Menambah Daftar Panjang Emiten yang Masuk ke Bisnis EBT

Sheila bilang dana IPO menjadi sumber kapital yang dialokasikan untuk revitalisasi laboratorium serta penambahan kuantitas peralatan operasional dengan teknologi paling terkini. 

"Renovasi kantor dilakukan untuk menciptakan iklim kerja yang lebih baik. Dana yang tersisa kemudian akan diutilisasi untuk memperkuat modal kerja perusahaan," jelas dia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (10/7). 

Adapun dana IPO yang diperoleh Carsurin akan dipergunakan untuk kepentingan produktif. Sekitar 97,92% akan digunakan untuk belanja barang modal alias capital expenditure

Rinciannya, sekitar 23,35% untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi, yakni dua laboratorium di Sumatera, dua di Sulawesi dan satu laboratorium di Maluku. 

Kemudian 67,32% akan dipakai untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya. Terakhir sekitar 7,25% untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor. 

Baca Juga: Kuartal I-2023, Argha Karya Prima (AKPI) Raih Penjualan Bersih Rp 730,7 Miliar

Lalu sisa dana IPO sekitar 2,08% digunakan untuk modal kerja alias working capital antara lain, tetapi tidak terbatas untuk pembelian bahan habis pakai dalam kegiatan operasional dan sewa kendaraan. 

Sheila bilang sekadar pemasukan aliran modal, tapi sebagai katalisator dalam penyempurnaan layanan, ekspansi bisnis, dan kehadiran untuk tetap relevan dan terdepan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi