KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LMIRT Management Ltd, manajer Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT Trust) menyatakan mayoritas pemegang saham menyetujui aksi akuisisi Lippo Mall Puri. 

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) poin-poin yang disetujui para pemegang saham antara lain menyetujui akuisisi mayoritas Lippo Mall Puri, menyetujui rights issue sebanyak 4,68 miliar senilai S$ 281 juta dan menyetujui usulan pinjaman senilai S$ 40 juta. 

CEO REIT Manager James Liew mengatakan dukungan kuat dari pemegang saham untuk aksi akuisisi ini mencerminkan kepercayaan pada manfaat dan nilai jangka panjang dari aset ini. Di mana sebanyak 78% dari total jumlah suara dan 69% dari jumlah pemegang minoritas mendukung rencana akuisisi Lippo Puri Mall. 

Liew menambahkan aksi akuisisi ini adalah langkah strategis oleh LMIR Trust untuk mendapatkan aset dengan fundamental yang kuat. "Yang membantu memposisikan kembali Trust dan untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan untuk memaksimalkan keuntungan para pemegang saham," jelas James dalam rilis resmi, Senin (14/12). 

Baca Juga: Harga pelaksanaan rights issue anak usaha Lippo Karawaci (LPKR) Rp 6.360 per saham

Di area yang dapat disewakan bersih lebih dari 120.000 meter persegi, Puri Mall akan menjadi andalan Trust dan aset terbesar dalam portofolio. Mal ikonik yang berlokasi strategis di dalam pengembangan campuran premium dan terbesar, St. Mortiz, Jakarta Barat ini memiliki akses ke penduduk kelas menengah ke atas, pekerja kantoran, anak sekolah, dan tamu hotel.

Liew menambahkan sejak pelonggaran pembatasan di wilayah Jakarta, Puri Mall telah menunjukkan pemulihan yang kuat dalam trafik pengunjung, mendapatkan penyewa baru termasuk supermarket premium yang akan mulai beroperasi awal tahun depan. 

"Dengan manfaat fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan yang kuat, kami yakin dapat mengoptimalkan nilainya untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," imbuhnya. 

Selanjutnya: LMIRT bakal beli Lippo Mall Puri S$ 400 juta, Moody's menilai keputusan ini berisiko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi