KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Indodax Nasional Indonesia (Indodax), resmi mendapatkan lisensi penuh sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). 

Menanggapi hal ini, CEO Indodax, Oscar Darmawan menuturkan bahwa sebagai platform exchange kripto yang mendapatkan lisensi PFAK secara penuh di Indonesia, Indodax telah mempersiapkan sistem yang sesuai dengan regulasi terbaru. 

“Kami berkomitmen untuk mematuhi semua standar yang ditetapkan, termasuk peningkatan keamanan sistem, pengelolaan dana pengguna secara transparan, dan pelaporan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Oscar kepada Kontan, Sabtu (4/1). 

Tugu Insurance Sabet Penghargaan The Best Emission Reduction Transparency Award 2025

Baca Juga: Indodax Sesuaikan Tarif PPN Aset Kripto, Dorong Ekosistem Kripto yang Transparan

Dengan lisensi ini, ia juga memastikan bahwa pengalaman pengguna tetap aman dan nyaman, dengan kepastian keamanan data dan dana nasabah, serta pencegahan aktivitas ilegal seperti pencucian uang atau pendanaan terorisme.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa dengan mendapatkan lisensi PFAK, memberikan banyak keuntungan dan berdampak positif bagi kinerja perusahaan. Salah satunya yakni, nasabah menjadi lebih percaya, dan Indodax semakin diakui sebagai exchange yang profesional dan patuh terhadap regulasi, baik di Indonesia maupun secara global. 

“Hal ini juga memperkuat posisi INDODAX dalam membangun ekosistem kripto yang aman dan transparan. Ditambah, lisensi ini juga membuka peluang bagi kami untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pihak, sehingga mendukung pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia,” imbuhnya. 

Baca Juga: Ada 11 Exchange Kripto yang Sudah Kantongi Izin PFAK dari Bappebti, Ini Daftarnya

Di sisi lain, Oscar menilai bahwa sepanjang tahun 2024, transaksi kripto di Indodax menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023. Peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti regulasi, adopsi teknologi yang semakin luas, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aset kripto, serta sentimen pasar kripto yang lebih optimis dibandingkan tahun sebelumnya. 

Ia menyebut, data internal Indodax menunjukkan adanya peningkatan volume transaksi hingga lebih dari 3,25 kali lipat dengan dominasi aset seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan lainnya.

Untuk itu, Oscar optimis di 2025, akan menjadi tahun yang menjanjikan bagi ekosistem kripto di Indonesia. Dia memproyeksi bahwa pertumbuhan volume transaksi akan mencapai hingga puluhan dan ratusan persen dibandingkan tahun 2024. 

Menurut dia, hal tersebut didorong oleh adopsi yang semakin luas di kalangan institusi dan masyarakat umum, serta regulasi yang lebih jelas dan mendukung.

“Ditambah, dengan adanya peristiwa besar seperti Bitcoin Halving 2024, kami memperkirakan minat terhadap kripto akan terus meningkat,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News