KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa kurir dengan merek dagang SAP Express, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) resmi mengubah susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (25/3) lalu. RUPSLB juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4.

Nilai nominal saham SAPX akan dipecah dari Rp 100 per saham menjadi Rp 25 per saham. Presiden Direktur SAPX Budiyanto Darmastono mengatakan, aksi tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan memberi kuasa kepada direksi SAP Express sesuai dengan kondisi pasar modal dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan instansi yang berwenang, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Budiyanto mengatakan, sejak melantai di BEI pada 3 Oktober 2018, transaksi saham SAPX sangat sedikit sekali atau tidak likuid. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena harga saham SAPX di saat agenda RUPSLB mengenai stock split ini diajukan kepada OJK dan IDX, berada di sekitar Rp 2.000.

"Kami merasa harga ini cukup tinggi terutama untuk dapat dijangkau atau dibeli oleh pemegang saham retail, sehingga SAP Express beranggapan jika harga saham SAPX dipecah atau dilakukan stock split, harga saham menjadi lebih murah dan dapat dijangkau oleh para pemegang saham retail tersebut," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Baca Juga: Fokus merambah marketplace, Satria Antaran Prima (SAPX) cari tambahan modal tahun ini

Budiyanto berharap dengan terjangkaunya harga saham SAPX, maka akan mendorong lebih banyak transaksi terjadi. SAPX juga telah mendapatkan restu dan izin pemegang saham untuk melaksanakan pendanaan usaha melalui pinjaman, penerbitan obligasi dan/atau obligasi konversi. Hal itu, juga termasuk untuk menjaminkan sebagian harta SAP Express.

SAPX menyampaikan, pihaknya optimis tetap mampu menciptakan kinerja positif dan menjadi sahabat pengiriman bagi seluruh masyarakat Indonesia di masa pandemi. Kinerja SAPX cukup apik pada kuartal ketiga 2020 dengan pendapatan meningkat 20% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 274,91 miliar menjadi Rp 329, 96 miliar. 

Peningkatan juga terjadi pada perolehan laba bruto perusahaan. Tingkat pertumbuhan tahunan majemuk atau CAGR Satria Antaran Prima sebesar 120,89% dari tahun 2016-2019. 

Sedangkan laba bruto pada kuartal ketiga 2020 meningkat 39,53% menjadi Rp 120,63 miliar dari periode yang sama di tahun lalu Rp 86,92 miliar. Pada sembilan bulan pertama tahun lalu, SAP Express meraup laba bersih Rp 25,55 miliar. Laba bersih ini melesat 40,62% secara tahunan.

Baca Juga: SAP Express (SAPX) targetkan pendapatan tumbuh 30% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati