KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (
PPRE) hingga Juli 2021 mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3,38 triliun atau telah mencapai 92% dari target total kontrak baru 2021 yang sebesar Rp 3,67 triliun. Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar menyampaikan, raihan kontrak baru tersebut tumbuh 256% year on year (yoy) dari pencapaian kontrak baru hingga Juli 2020 yang sebesar Rp 1,32 triliun. Pada bulan Juli 2021, PPRE berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 584 miliar. Raihan itu didapatkan antara lain dari Proyek Rehabilitasi Pamanukan – Palimanan (PUPR – non group) sebesar Rp 66,56 miliar, Proyek Pekerjaan Jalan KIT Batang 1.4 (PP KSO - group) sebesar Rp 39,19 miliar, Proyek Pekerjaan Hauling Road Upgrading Biri – Biri (Weda Bay Nickel – non group) sebesar Rp 51,49 miliar, Proyek Pekerjaan Jasa Hauling Nickel (Weda Bay Nickel – non group) sebesar Rp 355,68 miliar, serta kontribusi dari Entitas Anak PT LMA pada Proyek Pembangunan Junction Cisumdawu 1 (PP - group) sebesar Rp 42,07 miliar.
Secara komposisi per lini bisnis, pencapaian tersebut masih didominasi oleh lini bisnis Civilwork sebesar 60%, Mining Services 31%, Production plant 6% dan sisanya dari Structure Work maupun Rental Heavy Equipment.
Baca Juga: Laba PP Presisi (PPRE) melesat pada semester I, ini pendorongnya Pencapaian kontrak baru tersebut juga merupakan upaya yang terus dilakukan perseroan dalam melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan, dengan terus meningkatnya komposisi kontribusi jasa tambang pada pencapaian kontrak baru.
“Pencapaian tersebut tentunya meningkatkan positioning Perseroan sebagai kontraktor jasa tambang nikel maupun maincontractor pada pekerjaan civilwork. Selain itu, competitiveness perusahaan juga meningkat dengan diperolehnya pasar-pasar baru diluar group sebesar 87% dari total kontrak baru yang diperoleh hingga Juli 2021”, ujar Rully dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (4/8). Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk Darwis Hamzah menambahkan, PPRE juga menciptakan keunggulan baru lewat strategi optimalisasi alat berat yang dimiliki.
"Masuknya PP Presisi pada jasa pertambangan juga turut serta dalam program strategis pemerintah yaitu peningkatan produksi serta hilirisasi tambang mineral khususnya nikel,” ujarnya. PPRE juga telah mendapatkan dan menjalankan dua pekerjaan besar pada jasa tambang nikel yakni jasa tambang nikel Morowali dan jasa tambang nikel di Weda Bay Nickel, Halmahera. "Peluang untuk meningkatkan pertumbuhan perseroan sebagai kontraktor nikel tentunya semakin terbuka lebar,” tutup Rully.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi