JAKARTA. Ketatnya persaingan kredit di segmen mikro mendorong perbankan semakin inovatif memberikan pelayanan kepada nasabah. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, akan menyediakan layanan kantor terapung guna menjangkau nasabah di daerah-daerah terpencil. Sesuai namanya, kantor terapung merupakan kantor BRI yang beroperasi di atas kapal. Di tahap awal, kantor terapung ini akan melayani daerah kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Tahun ini, BRI berencana nambah kantor cabang mikro 200 unit. Direktur Utama Bank BRI, Sofyan Basir, mengatakan layanan ini merupakan salah satu terobosan mengatasi minimnya infrastuktur di wilayah Indonesia Timur. Infrastruktur yang jelek mengakibatkan bisnis bank sulit berkembang. "Masalah ini menyebabkan bank menderita biaya yang tinggi karena pengiriman uang lambat," ujarnya pekan lalu.
Metode ini juga merupakan cara BRI menjemput bola. Tingginya persaingan mendorong bank spesialis kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini lebih proaktif dalam menciptakan bisnis di daerah terpencil. "Kami ingin terdepan dalam menjangkau daerah terpencil dan memperluas basis nasabah," terangnya. Menurut Sofyan, BRI berani menghadirkan layanan ini karena sudah memiliki operasional yang efisien. Sehingga penambahan kantor apung tidak akan berpengaruh pada Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Per Desember 2012, BOPO BRI mencapai 59,83% atau lebih rendah dari rata-rata BOPO perbankan yang mencapai 78%.