Kantor cabang luar negeri BNI kucurkan kredit US$ 3,7 miliar pada Juni 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong bisnis internasional. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut kredit di kantor cabang luar negeri BNI tercatat sebesar US$ 3,7 miliar hingga Juni 2021.

Ia menjelaskan sebanyak 93% dari portofolio kredit tersebut merupakan Indonesia-related business. Royke memastikan kantor cabang luar negeri BNI dapat berperan dalam pengembangan UMKM Indonesia yang merupakan nasabah BNI domestik dengan memberikan layanan advisory, khususnya mengenai market insight, akses kepada potential buyer, regulasi lokal terkait custom and tax.

Salah satu pelaku usaha Diaspora Indonesia yang hingga saat ini telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari Kantor Cabang Luar Negeri BNI adalah Surya Trading Co., Ltd. - Hong Kong bergerak di bidang perdagangan retail makanan dan minuman.


Berkat dukungan dan total solusi perbankan yang disediakan oleh BNI Hong Kong, Surya Trading Co., Ltd. saat ini telah memiliki 11 toko yang berlokasi di Hong Kong dan aktif melakukan suplai barang kebutuhan sehari-hari produksi Indonesia ke 80 toko afiliasinya di Hong Kong.  

Baca Juga: Ada Tantangan Besar Usai Pesta Laba Bank Besar

“Untuk mendukung program tersebut, telah disiapkan skema pembiayaan khusus, dan kantor cabang luar negeri telah melakukan penjajakan terhadap potensi pembiayaan kepada UMKM diaspora di negara masing-masing. Ke depan, pembiayaan diaspora Indonesia akan menjadi sumber pertumbuhan baru di segenap kantor cabang luar negeri,” ungkap Royke dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).

Royke menargetkan agar porsi pembiayaan UMKM meningkat dari 20,7% pada 2020 menjadi 30% pada 2024. Dalam hal ini, BNI telah menyusun skema pembiayaan dengan memberikan beberapa relaksasi atas kebijakan kredit yang ditujukan bagi UMKM yang berorientasi ekspor, baik eksportir langsung maupun tidak langsung, termasuk kepada diaspora.

Dalam menjawab tantangan membantu UMKM naik kelas dan go global, BNI berinisiatif untuk membentuk Xpora yang merupakan akronim dari Ekspor dan Diaspora yaitu one stop shopping solution BNI untuk memberikan layanan terintegrasi bagi mitra-mitra UMKM.

Royke menyebut saat ini Xpora sudah dilakukan piloting di 7 lokasi yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Ada tiga value utama yang menjadi pondasi dalam Xpora, yakni Go Productive, Go Digital, dan Go Global. 

Xpora memiliki delapan solusi utama untuk UMKM, antara lain pelayanan cepat dan berkualitas,  peningkatan kapabilitas melalui edukasi, pendampingan, pengembangan UMKM dan akses kepada tool bisnis fintech. Juga diagnostic bisnis, solusi keuangan mudah dan terintegrasi,  kemudahan akses pasar via kerja sama dengan e-commerce dan instansi pemerintah.

Selain itu, aktivasi digital melalui kerja sama dengan Xpora partner dan pelayanan digital yang komprehensif, solusi transaksi nirtunai via digital portal dengan akses mudah kepada channel e-banking, pemberdayaan bisnis ekspor dengan akses kepada inkubasi. Begitupun B2B matchmaking dengan potensial buyer nasabah BNI yang berada di Kantor cabang luar negeri, serta solusi dengan orientasi ekspor termasuk produk trade dengan biaya rendah.

Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menyebut BNI diberi penugasan khusus untuk menjadi bank internasional-nya Indonesia. Erick memuji langkah BNI yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar Global melalui kantor cabangnya di Singapura; Hong Kong; Tokyo, Jepang; Seoul, Korea Selatan; London, Inggris; dan New York, Amerika Serikat. 

Belum lama ini, Menteri BUMN mendo­rong keberadaan BNI di London agar dapat membantu diaspora pelaku UMKM serta pengusaha RI untuk mengembangkan usaha mereka di kawasan Inggris Raya dan Eropa. Hal tersebut turut mendapatkan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London serta Indonesia Small-Medium Enterprises in The United Kingdom (ISME-UK). 

“Ini era baru, era digital. Jika mau belajar dan kolaborasi, kita bisa dapat peluang, akses modal, keterampilan, bahkan akses pasar baik di dalam dan luar negeri. Sebagai contoh, peluang bisnis bukan lagi andalkan tetangga sekitar sebagai pasar tetapi juga seantero Indonesia, bahkan ke tingkat global. Seperti yang dilakukan BNI, yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar Eropa melalui London,” jelasnya.

Selanjutnya: Penyaluran Kredit Sektor Spesialisasi Bank Himbara Mampu Tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi