Kantor Samsung digeledah aparat



SEOUL. Aparat hukum Korea Selatan (Korsel) bersikap galak. Aparat hukum menggeledah markas Samsung Group pada Rabu (23/11). Kejaksaan Korsel juga menggeledah kantor pusat lembaga pensiun terbesar milik pemerintah, National Pension Service (NPS).

Mengutip kantor berita Yonhap, penggeledahan tersebut dilakukan terkait tuduhan bahwa NPS menyepakati merger antara Samsung C&T Corp dan Cheil Industries.

Merger tersebut terjadi pada tahun lalu senilai US$ 8 miliar. NPS, lembaga pensiun ketiga terbesar di dunia, di bawah pemeriksaan otoritas karena mendesak terjadinya merger dua perusahaan yang terafiliasi dengan Samsung Group.


Jurubicara Samsung mengonfirmasi penggeledahan tersebut. Lebih rinci, aparat menggeledah empat lokasi, yakni kantor pusat NPS, kantor pusat NPS Investment Management, kantor Samsung Group dan bekas kantor NPS Investment Management.

Penggeledahan ini merupakan upaya lanjutan dari penyelidikan tentang campur tangan pemerintah terhadap konglomerasi bisnis. Aparat tengah membongkar skandal orang-orang dekat lingkaran Presiden Korea Selatan Park Geun-hye yang campur tangan dalam pengambilan kebijakan negara.

Pihak kejaksaan Korsel telah menahan Ahn Jong Beom, mantan ajudan Park. Ahn ditahan bersama Choi Soon Sil, orang kepercayaan sekaligus mantan penasihat Park.

Skandal presiden

Ahn dan Choi dituding menyalahgunakan wewenang berbekal kedekatan dengan sang presiden. Orang dekat presiden diduga membujuk sejumlah perusahaan, termasuk Samsung Group agar mendonasikan dana kepada yayasan yang mereka kelola.

Lee Young-ryeol, Jaksa Senior Korsel mengatakan, sebanyak 53 konglomerat mendapat desakan semisal audit pajak dari pemerintah. Hal ini mengancam konglomerat menyumbang dana ke yayasan Choi.

Aparat mencari bukti tentang kaitan antara merger Samsung dan Cheil terhadap sumbangan ke yayasan Choi. Presiden Park melalui kuasa hukumnya telah menolak untuk dimintai keterangan seputar skandal Choi.

Pekan lalu, sekitar 850.000 orang turun ke jalan meminta Park lengser. Park mengakhiri masa jabatan di Februari 2018. Dia menolak mundur meski mengakui ceroboh tentang hubungannya dengan Choi.

Editor: Dupla Kartini