Kantor Staf Presiden Soroti Disparitas Harga Telur Tinggi Antar Daerah Capai 10,35%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Staf Presiden (KSP) menyoroti masih tingginya disparitas harga telur antar daerah yang mencapai 10.35% dari Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah. 

Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edy Priyono mengatakan, setidaknya ada 5 provinsi yang memiliki disparitas harga tertinggi yaitu Maluku Utara Rp 39.200 per kilogram (kg), Papua Barat Rp 38.600/kg, Maluku Rp 37.400/kg, Papua Barat Rp 37.400/kg dan Gorontalo Rp 34.550/kg. 

"Kenapa ini terjadi? hal ini juga dengan harga jagung yang disparitasnya tinggi walaupun secara nasional sudah sesuai HAP yaitu berkisar Rp 5.680/kg semenara HAP 5.800/kg," jelas Eddy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (27/5). 


Baca Juga: Jelang Idul Adha, Bulog Pastikan Stok Pangan Cukup

Eddy mengungkap tingginya disparitas harga telur juga segaris dengan disparitas harga jagung pakan yang mencapai 15,24% di provinsi yang sama. 

Pihaknya merinci harga jagung pakan tertinggi ada di Papua Barat yang mencapai Rp 8.000/kg, Maluku Utara Rp 7.790/kg. Maluku Rp 7.650/kg, Kalimantan Timur Rp 7.340/kg dan Papua Tengah Rp 7.140/kg. 

"Kalau kita perhatikan provinsi yang harga jagungnya tertinggi merupakan provinsi dengan harga telur tertinggi. Ini menunjukan memang ada korelasi dengan harga jagung pakan dan telur," jelasnya. 

Untuk itu, Eddy meminta kepada pemerintah daerah dengan harga jagung pakan tertinggi untuk memberikan perhatian lebih untuk menstabilkan harga jagung. 

Baca Juga: Update Harga Pangan Hari Ini: Harga Beras, Bawang Putih, Cabai hingga Daging Naik

Hal ini untuk memastikan agar harga telur dipasaran juga turut mengalami penurunan harga sesuai batas toleransi HAP yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp Rp 30.000/kg.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli