Kapal AS tabrak tanker di perairan Singapura



KONTAN.CO.ID - Sebuah operasi penyelamatan tengah berlangsung di perairan sebelah timur Singapura, Senin (21/8), untuk mencari 10 pelaut Amerika Serikat yang hilang.

Sebanyak 10 pelaut AS itu adalah awak dari kapal perusak AS yang bertabrakan dengan sebuah kapal tanker di perairan Singapura.

Kecelakaan yang melibatkan kapal perang AS ini merupakan yang kedua kali dalam dua bulan terakhir. 


Kapal perusak USS John S. McCain bertabrakan dengan kapal dagang Alnic MC di dekat Selat Malaka pada Senin dini hari.

Keterangan itu disampaikan pihak Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

"Laporan awal mengindikasikan Kapal John S. McCain mengalami kerusakan pada sisi kiri," demikian tertulis dalam keterangan itu.

"Saat ini ada 10 pelaut yang hilang dan lima terluka. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dalam koordinasi dengan pemerintah setempat."

"Tingkat kerusakan dan cedera personel sedang ditentukan, insiden akan diselidiki."

Saat kecelakaan terjadi, kapal itu tengah berlayar menuju pelabuhan.

Senator AS John McCain mengunggah komentar di akun Twitter-nya, terkait insiden ini.

McCain menyebut, dia dan istrinya prihatin dengan  para pelaut AS yang berada di kapal USS John S McCain.

"Kami membawa mereka dalam doa kami malam ini, kami menghargai pekerjaan awak pencari dan penyelamat."

Operasi penyelamatan tersebut melibatkan kapal tunda, helikopter, dan kapal penjaga pantai milik polisi. Selain itu,pesawat AS juga merespons kecelakaan itu.

Tubrukan tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 5.24 pagi waktu setempat, atau pukul 4.24 WIB, Senin.

Sementara, kapal lainnya adalah kapal tanker berbendera Liberia yang digunakan untuk mengangkut minyak dan bahan kimia.

Bobot matinya, berdasarkan informasi di situs Marine Traffic, mencapai lebih dari 30.000 ton.

Sebelumnya, pada 17 Juni, tujuh pelaut AS tewas saat kapal perusak USS Fitzgerald bertabrakan dengan sebuah kapal berbendera Filipina di jalur sibuk tidak jauh dari Yokosuka, Jepang.

Lokasi itu merupakan pintu gerbang ke pelabuhan kontainer di Ibu Kota Jepang, Tokyo, di dekat Yokohama.

Pelaut berusia 19-37 tahun, ditemukan oleh para penyelam di tempat tidur yang tergenang air sehari setelah tabrakan tersebut, yang menyebakan lampung kapal terkoyak. (Glori K. Wadrianto)

Editor: Sanny Cicilia