JAKARTA. Tanggungan utang yang menumpuk benar-benar menghimpit PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Emiten pelayaran ini terpaksa melepas satu per satu kapal yang dimilikinya demi membayar utang. Siana A. Surya, Direktur Utama BLTA mengatakan, jumlah kapal yang dimiliki perusahaan kini tercatat hanya 42 unit saja yang dioperasikan oleh tiga anak usaha. Rinciannya, sebanyak 16 unit kapal dioperasikan oleh PT BLT Jakarta dengan wilayah pelayaran di Indonesia, Asia Tenggara, Asia Timur Jauh, dan Australia. BLTA juga memiliki 21 kapal yang dioperasikan Chembulk. Wilayah operasional kapal-kapal ini misalnya di Trans-Atlantik, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Sementara 5 kapal sisanya dioperasikan oleh Gold Bridge di Asia Selatan.
Kapal BLTA kini tinggal 42 unit
JAKARTA. Tanggungan utang yang menumpuk benar-benar menghimpit PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Emiten pelayaran ini terpaksa melepas satu per satu kapal yang dimilikinya demi membayar utang. Siana A. Surya, Direktur Utama BLTA mengatakan, jumlah kapal yang dimiliki perusahaan kini tercatat hanya 42 unit saja yang dioperasikan oleh tiga anak usaha. Rinciannya, sebanyak 16 unit kapal dioperasikan oleh PT BLT Jakarta dengan wilayah pelayaran di Indonesia, Asia Tenggara, Asia Timur Jauh, dan Australia. BLTA juga memiliki 21 kapal yang dioperasikan Chembulk. Wilayah operasional kapal-kapal ini misalnya di Trans-Atlantik, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Sementara 5 kapal sisanya dioperasikan oleh Gold Bridge di Asia Selatan.