Kapal Induk China Lakukan Operasi Udara Intensif di Dekat Perairan Okinawa



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sebuah gugus tempur dari kapal induk China yang berlayar di dekat Jepang terus melakukan operasi udara intensif pada hari Minggu (7/12/2025) saat berlayar ke Samudra Pasifik di sebelah timur Kepulauan Okinawa, kata Pasukan Bela Diri Jepang pada hari ini (8/12/2025).

Latihan angkatan laut tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Timur tersebut dan memicu serangkaian protes, dengan Tokyo menuduh Beijing pada hari Minggu melakukan perilaku berbahaya. 

Jepang mengatakan, pesawat tempur dari kapal induk Liaoning mengarahkan pancaran radar ke jet-jet Jepang yang dikerahkan untuk membayangi pergerakannya.


Baca Juga: Donald Trump Jadi Pusat Perhatian di Tengah Gemerlap Kennedy Center Honors

Menerangi pesawat dengan pancaran radar menandakan potensi serangan yang dapat memaksa pesawat target untuk mengambil tindakan mengelak.

Pesawat-pesawat di atas kapal induk tersebut melakukan sekitar 100 lepas landas dan pendaratan selama akhir pekan, menurut pernyataan SDF Jepang.

Pada hari Minggu, Jepang memanggil Duta Besar China, Wu Jianghao, untuk memprotes tindakan berbahaya dan menyesalkan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat kapal induk tersebut.

Jepang akan "menanggapi dengan tenang namun tegas dan terus memantau pergerakan pasukan China di perairan di sekitar negara kami," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara dalam jumpa pers rutin pada hari Senin.

Kedutaan Besar China dalam sebuah pernyataan membantah klaim Tokyo, dengan mengatakan bahwa pesawat Jepang telah membahayakan keselamatan penerbangan dengan mendekati kapal induk tersebut saat sedang berlatih dengan tiga kapal perusak pengawalnya.

"China dengan sungguh-sungguh menuntut agar Jepang menghentikan fitnah dan fitnah, mengekang secara ketat tindakan-tindakannya di garis depan, dan mencegah insiden serupa terulang," katanya.

Baca Juga: Robinhood Akuisisi Buana Capital, Buka Pasar Kripto Indonesia

Kihara menolak klaim bahwa pesawat Jepang membahayakan keselamatan penerbangan di kapal induk tersebut.

Pertemuan-pertemuan tersebut menandai pertikaian paling serius antara militer kedua negara dalam beberapa tahun terakhir dan berisiko memperburuk hubungan yang sudah tegang setelah Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, memperingatkan bahwa Tokyo dapat menanggapi setiap tindakan China terhadap Taiwan yang mengancam keamanan Jepang. 

Selanjutnya: Radar Dikunci Jet China, Jepang Kecam Manuver Berbahaya di Dekat Okinawa

Menarik Dibaca: IHSG Ada Potensi Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Senin (8/12)