KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa kapal kargo Rusia bernama Ursa Major tenggelam di Laut Mediterania setelah terjadi ledakan yang menghancurkan ruang mesinnya. Dua dari 16 kru kapal tersebut masih hilang. Kapal yang dibangun pada tahun 2009 ini dioperasikan oleh Oboronlogistika, sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari operasi konstruksi militer Kementerian Pertahanan Rusia. Kapal tersebut sebelumnya dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Vladivostok di Rusia Timur Jauh, dengan dua derek pelabuhan besar yang dipasang di dek kapal. Menurut pusat krisis Kementerian Luar Negeri Rusia, 14 dari 16 kru kapal telah berhasil diselamatkan dan dibawa ke Spanyol. Namun, dua kru lainnya masih dinyatakan hilang. Penyebab ledakan di ruang mesin kapal tersebut belum dijelaskan.
Baca Juga: Trump Mengajukan Cadangan Bitcoin Senilai US$280 Triliun untuk Selamatkan Dolar AS Pencarian dan Operasi Penyelamatan
Kapal Ursa Major mengirimkan sinyal darurat pada hari Senin ketika berada sekitar 57 mil dari pantai Almería, Spanyol. Layanan Penyelamatan Maritim Spanyol merespons dengan mengirimkan dua kapal dan helikopter ke lokasi kejadian. Kru kapal yang selamat dibawa ke pelabuhan Cartagena di Spanyol. Kru yang selamat menyatakan bahwa kapal tersebut mengangkut kontainer kosong serta dua derek pelabuhan besar di dek kapal. Setelah itu, sebuah kapal perang Rusia tiba di lokasi dan mengambil alih operasi penyelamatan. Sebuah video yang tidak terverifikasi menunjukkan kapal Ursa Major yang miring ke sisi kanan (starboard) dengan bagian depan kapal yang lebih rendah dari biasanya, yang direkam pada 23 Desember oleh kapal lain dan dipublikasikan oleh outlet berita Rusia, life.ru.
Kapal Ursa Major dan Peranannya
Oboronlogistika, pemilik utama kapal tersebut, mengonfirmasi pada 20 Desember bahwa kapal tersebut mengangkut derek pelabuhan yang akan dipasang di pelabuhan Vladivostok serta bagian-bagian untuk kapal pemecah es baru. Dua derek besar dapat terlihat terikat pada dek kapal dalam rekaman video yang beredar.
Baca Juga: Pakistan Kembangkan Kemampuan Rudal Balistik Jarak Jauh, Jadi Ancaman Baru bagi AS Data pelacakan kapal dari LSEG menunjukkan bahwa kapal ini berangkat dari pelabuhan St. Petersburg, Rusia pada 11 Desember dan terakhir terlihat mengirimkan sinyal pada 2204 GMT pada hari Senin, antara Aljazair dan Spanyol, tempat kapal tersebut tenggelam. Pada saat berangkat dari St. Petersburg, kapal ini menunjukkan bahwa pelabuhan tujuan berikutnya adalah Vladivostok, bukan pelabuhan Tartus di Suriah yang pernah disinggahinya sebelumnya.
Tanggapan Rusia dan Keterlibatan Militer Ukraina
Kementerian Luar Negeri Rusia melalui kedutaan besarnya di Spanyol menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Spanyol. Sementara itu, layanan intelijen militer Ukraina, HUR, yang memantau pergerakan kapal-kapal Rusia, melaporkan bahwa kapal kargo Rusia lain bernama Sparta sempat mengalami masalah teknis di lepas pantai Portugal.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Patok Tarif Tinggi Uni Eropa Jika Tak Beli Minyak dan Gas dari AS HUR mengklaim bahwa masalah tersebut telah diperbaiki dan kapal tersebut melanjutkan perjalanan ke Suriah untuk mengambil peralatan militer dan amunisi. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi oleh Reuters. Baik Oboronlogistika maupun SK-Yug, yang merupakan pemilik langsung dan operator kapal Ursa Major, keduanya telah dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2022 akibat hubungan mereka dengan militer Rusia. Kapal Ursa Major juga dikenakan sanksi yang sama.
Editor: Handoyo .