Kapal Logistik & Grup Lippo penjaga harga di timur



PALEMBANG. Jelang Ramadan dan Lebaran tahun ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah timur. Program stabilisasi itu diterapkan dengan menyediakan kapal yang beroperasi secara rutin untuk mengangkut kebutuhan pokok ke wilayah timur pada awal Ramadan mendatang. Dalam program ini, pemerintah bekerjasama dengan PT Pelni, serta menggandeng pengusaha ritel.

Srie Agustina, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) bilang, pada tahap awal, pada 19 Juni pekan ini akan diberangkatkan satu unit kapal KM Dempo dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Serui, Papua.

Kapal itu diperkirakan tiba di lokasi tujuan pada 25 Juni mendatang. "Tapi, dalam rute perjalanannya, kapal itu akan berhenti di beberapa pelabuhan sebelum ke tujuan akhir," kata Srie, Senin (15/6).


Srie menambahkan, perusahaan ritel Hypermart milik Grup Lippo yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) sudah meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Kemdag. Hypermart bertugas memasok barang kebutuhan pokok di wilayah Indonesia timur.

Srie berharap, dengan beroperasinya kapal KM Dempo, disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah timur tidak lagi terlalu tinggi. Selain itu, ke depannya, biaya logistik bisa ditekan signifikan. "Harga murah, karena biaya transportasi murah," imbuh Srie.

Saat ini, Srie menyebutkan, biaya kirim satu kontainer berukuran 20 feet dari Jakarta ke Papua mencapai Rp 40 juta. Nah, dengan beroperasinya kapal angkutan, biayanya diharapkan terpangkas sekitar 20% dari biaya saat ini.

Bila pada tahap awal program angkutan ke wilayah timur ini berhasil, rute perjalanan kapal pengangkut bahan pokok akan diperbanyak. Ini sejalan dengan program dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) yang akan membuka jalur kapal perintis di wilayah timur dan perbatasan.

Bobby R Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub), selama ini rute perjalanan kapal yang beroperasi dari Jakarta ke Papua belum reguler. "Saat ini ada (kapal), tapi tak reguler. Ada kapal barang, tetapi lama dan harga komersial," katanya.

Karena itu, pada tahun ini, Kemhub akan memperbanyak kapal perintis dengan membangun 25 unit kapal barang perintis dan penumpang dengan total investasi Rp 3,7 triliun. Pembangunan kapal itu untuk memenuhi kebutuhan 86 trayek kapal keperintisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia