Kapal pengangkut bahan pokok berlayar ke timur



PALEMBANG. Program stabilitas harga bahan pokok di wilayah timur direalisasikan. Pemerintah bekerja sama dengan PT Pelni telah siap menyediakan kapal yang beroperasi secara rutin untuk mengangkat kebutuhan pokok ke wilayah timur tersebut pada awal puasa mendatang.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Kemdag) Srie Agustina mengatakan, untuk tahap awal ini sudah siap satu kapal pengangkut yakni KM Dempo yang mulai beroperasi pada 19 Juni 2015 nanti. Dengan perjalanan yang panjang, dipoerkirakan akan sampai ke lokasi tujuan sekitar 25 Juni 2015

Untuk trayek operasi dari kapal pengangkut tersebut adalah pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ke pelabuhan Seriu Papua. "Namun, nanti dalam rute perjalanannya nanti akan berhenti ke beberapa pelabuhan sebelum ke tujuan akhir," kata Srie, Senin (15/6).


Menurut Srie, saat ini perusahaan dari Assosiasi pengusaha retail indonesia (Aprindo) sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) untuk memasok barang kebutuhan pokok tersebut ke wilayah timur. Salah satunya adalah Hypermart.

Kapal pengangkut tersebut nantinya sebagian besar akan membawa bahan makanan segar. Dengan beroperasinya kapal tersebut, diharapkan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah timur tidak terlalu tinggi.

Srie menjanjikan, dengan beroperasinya kapal pengangkut tersebut secara berkelanjutan biaya logistik akan terpangkas cukup signifikan. "Harga murah, karena biaya transportasi murah," ujar Srie.

Dia mencontohkan, bila saat ini biaya kirim satu kontainer berukuran 20 feet dari Jakarta ke Papua saat ini berada dikisaran Rp 40 juta, maka dengan beroperasinya kapal ini nantinya akan terpangkas hanya sekitar 20% dari biaya saat ini.

Operasional kapal pengangkut ke wilayah timur ini sendiri merupakan bentuk dukungan terhadap program tol laut yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bila dalam tahap awal ini berhasil, nantinya rute perjalanan kapal pengangkut bahan pokok akan diperbanyak seiring dengan program Kementerian Perhubungan (Kemhub) yang akan membuka jalur kapal perintis diwilayah timur dan perbatasan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub Bobby R Mamahit mengatakan, selama ini rute perjalanan kapal yang beroperasi dari Jakarta ke Papua masih belum reguler. "Saat ini ada (kapal) tapi tidak reguler. Ada kapal barang tetapi lama dan harga komersial," kata Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia