Kapal perusak AS di Laut Hitam, Rusia siaga dan latihan tembak rudal penghancur kapal



KONTAN.CO.ID - SEVASTOPOL. Rusia menggelar latihan militer sistem rudal pertahanan pesisir bergerak, Bastion, menyusul kehadiran kapal perusak Amerika Serikat USS Donald Cook di Laut Hitam.

Armada Laut Hitam Rusia mengatakan, latihan berlangsung di wilayah Krimea yang berada di kawasan Laut Hitam. Pasukan melakukan latihan tembakan sistem rudal anti-kapal tersebut.

"Batalion Bastion melakukan serangkaian tugas dan latihan standar dalam kondisi lapangan," kata Armada Laut Hitam Rusia dalam pernyataan Kamis (28/1), seperti dikutip TASS.


Pada fase latihan batalion Bastion berikutnya, pasukan sistem rudal pertahanan pesisir bergerak akan melatih kerjasama dengan kapal fregat Armada Laut Hitam Rusia. 

Menurut Armada Laut Hitam Rusia, sebanyak 15 kendaraan peluncur Bastion dan 100 tentara terlibat dalam latihan tersebut.

Baca Juga: AS-Rusia sepakat perpanjang perjanjian New START yang batasi jumlah senjata nuklir

Punya 40 sistem pertahanan pesisir bergerak

Sistem pertahanan pesisir bergerak Bastion yang dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Oniks resmi bergabung dengan militer Rusia pada 2010 lalu.

Menurut International Institute of Strategic Studies, Angkatan Laut Rusia memiliki 40 sistem pertahanan pesisir bergerak Bastion. Satu batalion Bastion mampu mempertahankan lebih dari 600 pantai. 

Sedang rudal Oniks memiliki jangkauan hingga 500 kilometer, dengan membawa hulu ledak seberat 200–250 kilogram, untuk menghancurkan kapal perang musuh. Tapi, juga bisa untuk menghantam target di darat.

Pusat Komando Pertahanan Nasional Rusia mengatakan pada Sabtu (23/1) pekan lalu, Armada Laut Hitam sedang memantau kapal perusak AS USS Donald Cook yang sedang berada di Laut Hitam. 

Sebelumnya kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke tersebut mengunjungi Laut Hitam pada 23 November tahun lalu. Armada Laut Hitam Rusia juga melacak pergerakannya.

Selanjutnya: Militer AS nomor 1 dan Rusia peringkat 2, begini perbandingan kekuatannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan