KONTAN.CO.ID - SEOUL. Unit anti-pembajakan Korea Selatan memulai operasi di Selat Hormuz, Selasa (5/1), untuk menanggapi ketegangan yang meningkat setelah penyitaan sebuah kapal tanker minyak berbendera negeri ginseng oleh Iran. Pada Senin (4/1), Angkatan Laut Garda Revolusi Islam Iran menyita kapal tanker MT Hankuk Chemi karena apa yang Teheran klaim sebagai pencemaran lingkungan dan kimia oleh kapal tersebut. MT Hankuk Chemi yang sedang melakukan perjalanan dari Arab Saudi ke Uni Emirat Arab membawa 20 awak kapal: lima warga negara Korea Selatan, 11 warga Myanmar, dua warga Indonesia, dan dua warga Vietnam.
Kapal perusak Korea beroperasi di Selat Hormuz, respons penyitaan tanker oleh Iran
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Unit anti-pembajakan Korea Selatan memulai operasi di Selat Hormuz, Selasa (5/1), untuk menanggapi ketegangan yang meningkat setelah penyitaan sebuah kapal tanker minyak berbendera negeri ginseng oleh Iran. Pada Senin (4/1), Angkatan Laut Garda Revolusi Islam Iran menyita kapal tanker MT Hankuk Chemi karena apa yang Teheran klaim sebagai pencemaran lingkungan dan kimia oleh kapal tersebut. MT Hankuk Chemi yang sedang melakukan perjalanan dari Arab Saudi ke Uni Emirat Arab membawa 20 awak kapal: lima warga negara Korea Selatan, 11 warga Myanmar, dua warga Indonesia, dan dua warga Vietnam.