Kapal Selam AS Tiba di Teluk Persia untuk Cegah Aktivitas Militer Iran



KONTAN.CO.ID - Kapal selam nuklir AS dilaporkan telah tiba di Teluk Persia pada hari Selasa (7/11). Pengerahan kapal selam ini merupakan bentuk pencegahan AS atas potensi pergerakan militer Iran di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Mengutip Bloomberg, pejabat pertahanan AS menyebutkan bahwa kapal selam yang dikirim adalah USS Florida. Meskipun bertenaga nuklir, pihak AS memastikan bahwa kapal selam tersebut tidak membawa senjata nuklir.

USS Florida dapat membawa sebanyak 154 rudal Tomahawk atau sebanyak 66 pasukan komando Navy SEAL.


Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pada hari Senin mengatakan bahwa AS juga telah mengirim kapal selam kelas Ohip ke Timur Tengah untuk menjamin keselamatan pasukan AS di Timur Tengah.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir Rusia Uji Coba Rudal Antarbenua Bulava, Sukses atau Gagal?

Sayangnya Kirby tidak mengatakan kapal selam mana yang dikerahkan atau ke mana tujuan kapal tersebut di Timur Tengah.

Tidak hanya itu, pada hari Minggu pekan lalu, Komando Pusat AS melalui akun X resminya mengatakan bahwa kapal selam kelas Ohio telah tiba di wilayah komandonya di Timur Tengah.

Pada 31 Oktober lalu, Juru Bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan, AS akan mengirim 300 tentara ke wilayah Komando Pusat. Dia tidak menyebutkan secara pasti di mana mereka akan dikerahkan. Namun mereka memastikan bahwa itu bukan di Israel.

Pengerahan militer AS ke Timur Tengah terlihat semakin intens sejak bulan Agustus. Angkatan Laut AS pada awal Agustus melaporkan bahwa lebih dari 3.000 personel militer AS telah tiba di Laut Merah dengan menggunakan dua kapal perang.

Pengerahan tersebut merupakan respons AS menyusul insiden penyitaan kapal tanker oleh Iran.

Baca Juga: AS Menentang Rencana Israel untuk Kuasai Gaza Pasca Perang

Di bulan Oktober, militer AS memerintahkan 2.000 personelnya untuk bersiap ditempatkan di Timur Tengah. Langkah ini dilakukan sebagai unjuk kekuatan di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.

Mengutip AFP, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pengerahan pasukan itu akan membuat AS bisa merespons lebih cepat terhadap krisis yang terjadi.

Dewan Keamanan Nasional AS saat itu juga memastikan bahwa mereka  mempersiapkan pasukan untuk mengirimkan sinyal pencegahan terhadap pihak lain yang mungkin akan terlibat dalam konflik di Gaza.