Kapal selam Jepang bertabrakan dengan kapal dagang berbendera Hong Kong



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kapal Selam milik Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) Jepang pada hari Senin (8/2) bertabrakan dengan sebuah kapal komersial di Samudera Pasifik di lepas pulau utama barat Shikoku.

Kyodo melaporkan, tiga anggota awak di kapal selam itu terluka ringan tetapi tidak ada kerusakan besar dialami kedua kapal besar tersebut.

Kementerian Pertahanan Jepang menjelaskan bahwa kapal selam Soryu mengikis lambung kapal saat muncul ke permukaan. Tiang antena kapal selam dan bagian atas lainnya sedikit rusak tetapi masih dapat terus berlayar.

Dalam konferensi persnya, juru bicara pemerintah Jepang, Katsunobu Kato, menjelaskan bahwa kapal yang ditabrak kemungkinan adalah Ocean Artemis, kapal dagang besar berbendera Hong Kong. Laporan tersebut didapat dari saksi mata yang ada di lapangan.

Tabrakan dilaporkan terjadi pukul 10:55 pagi di lepas pantai Cape Ashizuri di Prefektur Kochi. Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengatakan kapal selam sedang terlibat dalam pelatihan rutin.

Baca Juga: Jepang dan AS sepakat perkuat aliansi, kawasan Indo-Pasifik menghangat

Saat berusaha naik ke permukaan, kapal selam melihat kapal komersial melalui periskopnya tetapi tidak dapat menghindarinya tepat waktu.

Akibat kerusakan terjadi di bagian antena, pelaporan insiden tersebut sedikit terlambat. Kru kapal selam baru bisa melaporkan kejadian pada pukul 14:20 melalui ponsel. Sementara itu Kishi baru menerima kabar tersebut sekitar 30 menit setelah kejadian saat sedang menghadiri sidang di DPR.

Menteri Kishi mengatakan dia telah diinstruksikan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mengkonfirmasi keamanan kapal komersial dan memberikan bantuan penyelamatan jika perlu.

Sayangnya, pihak MSDF tidak dapat mengonfirmasi detail mengenai kapal tersebut karena segera meninggalkan tempat kejadian.

Saat ini otoritas Penjaga Pantai Jepang akan membuka penyelidikan karena insiden itu dapat membahayakan lalu lintas karena kelalaian. Sejalan dengan itu,  Dewan Keamanan Transportasi Jepang mengatakan telah meluncurkan penyelidikannya sendiri.

Selanjutnya: Jepang buka peluang kerjasama pertahanan dengan negara Eropa di Indo-Pasifik