KONTAN.CO.ID - TAIPEI - Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah "menguasai" situasi setelah gambar-gambar muncul secara online menunjukkan kapal selam nuklir milik militer China muncul di Selat Taiwan. Kemunculan kapal perang nuklir China yang dipergoki oleh nelayan Taiwan ini menjadi isu sensitif ketegangan China Taiwan. Selat sempit yang memisahkan Taiwan dari China sering menjadi sumber ketegangan. Taiwan melaporkan adanya pesawat dan kapal perang China yang beroperasi di sana setiap hari, saat Beijing berupaya menegaskan klaim kedaulatannya terhadap pulau yang diperintah secara demokratis itu.
Baca Juga: Program Kapal Selam AUKUS Diyakini Mampu Lindungi Taiwan dari Ancaman China Media Taiwan mempublikasikan gambar-gambar kapal selam yang muncul ke permukaan, yang tampaknya merupakan kapal selam rudal balistik kelas Jin yang dipersenjatai nuklir. Gambar-gambar tersebut diambil oleh kapal nelayan Taiwan di selat saat fajar menyingsing pada hari Selasa, sekitar 200 km (125 mil) dari pantai barat Taiwan.
Ketika ditanya tentang kapal selam tersebut, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa mereka telah "menguasai" situasi intelijen, tetapi menolak untuk menjelaskan bagaimana mereka memantau atau memberikan rincian lebih lanjut. Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Baca Juga: Kapal Selam Nuklir dan Kapal Perang Rusia Bersiap Latihan Perang Dekat Perbatasan AS Para ahli militer mengatakan bahwa perairan strategis di lepas pantai barat daya Taiwan, di mana Selat Taiwan yang sebagian besar dangkal menjadi lebih dalam, memberikan lokasi yang baik bagi kapal selam untuk melakukan penyergapan, menjadikannya hot spot bagi militer termasuk China, Taiwan, dan Amerika Serikat. Kapal selam rudal balistik tidak dirancang untuk menyerang kapal, tetapi untuk meluncurkan rudal balistik ke target di darat. Armada pesawat anti-kapal selam P-3C Orion Taiwan berbasis di pangkalan udara Pingtung di Taiwan selatan, memberikan akses mudah ke bagian selatan selat. Taiwan mengeluhkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa China menggunakan apa yang disebut perang zona abu-abu yang dirancang untuk melelahkan musuh tanpa harus berperang terbuka, seperti menerbangkan balon pengintai di atas pulau tersebut.
Baca Juga: Taiwan Deteksi 8 Balon China di Selat Taiwan "Kita harus sepenuhnya waspada terhadap gangguan militer berkelanjutan dan ancaman zona abu-abu dari China, dan harus selalu memahami upaya China yang terus-menerus untuk secara sepihak mengubah status quo," kata Koo. "Kita harus waspada setiap saat, tetapi tidak panik maupun apatis, dan dengan tenang menghadapi situasi di selat," tambahnya. "Kita tidak akan menjadi pihak yang memprovokasi, dan menyerukan kepada China untuk tidak menjadi pembuat masalah." Taiwan mendeteksi 20 pesawat militer China dan tujuh kapal di sekitar pulau dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan harian mereka tentang aktivitas militer China pada Selasa pagi.
Editor: Syamsul Azhar