Kapal tanker Singapura dibajak di Selat Malaka



KUALA LUMPUR. Bajak laut beraksi di Selat Malaka dan membajak kapal tanker milik Singapura. Polisi Air Malaysia menyatakan, para pembajak mencuri jutaan liter solar dari kapal tersebut.

Wakil komandan polisi laut Malaysia, Abdul Rahim Abdullah bilang, tanker tersebut sedang berlayar dari Singapura ke Myanmar. Tiba-tiba 10 orang perompak bersenjatakan pistol dan parang naik ke atas kapal pada Selasa pagi (22/4).

Setelah dibajak, tiba-tiba ada kapal tanker lain yang merapat dan menyedot solar yang ada dalam kapal tanker yang dibajak Diperkirakan ada 3 juta liter sampai 5 juta liter solar yang diambil dari kapal tersebut.

Sementara itu, kapten kapal, kepala bagian mesin dan juga awak kapal yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia tidak ditemukan di lokasi kapal. Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan awak kapal dalam perampokan  tersebut.

"Kami sedang melakukan investigasi menyeluruh. Kami mengabaikan dugaan penculikan, karena tidak ada tuntutan uang tebusan," kata Abdul Rahim Abdullah kepada Associated Press yang dikutip oleh Timescolonist.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kapal yang dibajak kini sudah bersandar di pelabuhan Klang di luar Kuala Lumpur. Laporan awal mengatakan, kapal itu merupakan kapal tanker Jepang yang kemudian dijual ke sebuah perusahaan Singapura.

Perlu diketahui, Selat Malaka merupakan perairan bersama antara Indonesia , Malaysia dan Singapura. Kawasan itu merupakan kawasan pelayaran utama untuk perdagangan minyak antara Timur Tengah dan Asia. Sepertiga dari perdagangan pengiriman dunia berjalan melewatinya.

Editor: Asnil Amri