Kapal tol laut pembawa sembako tiba di Natuna



Jakarta. Kapal Tol Laut Logistik Pelni yang dilepas Menteri Perhubungan dan Dirut Pelni Selasa (25/10) dari Tanjung Priok telah tiba di Natuna Jumat (28/10) sekitar pukul 10.30.

Kapal Caraka Jaya Niaga III-4 ini sandar di Dermaga Pelabuhan Aelat Lampah Natuna. Kapal pembawa barang pokok dan barang penting tersebut berlayar selama 3 hari 3 malam dari Tanjung Priok menuju Natuna.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan PT Pelni, Pelindo II, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Perikanan Nusantara (Perinus) terlibat dalam operasi Tol Laut Logistik di Natuna. Tol laut logistik menjadi solusi untuk menekan disparitas harga-harga barang dan memicu pertumbuhan ekonomi di daerah atau pulau terluar, terdalam, terdepan seperti di Pulau Natuna.


"Bahan pokok pengirimnya RNI dan Pelni Logistik. Di Pelabuhan gudangnya sudah siap," terang Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT. Pelni Akhmad Sujadi dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10).

Sementara itu Pelni mengatur angkutan laut (shipping) dan stevedoring, beberapa rute yang akan dijalankan yaitu Jakarta – Natuna – Tarempa – Jakarta. RNI mengatur terkait distributor kebutuhan pokok. Sedangkan, PT Perinus akan mengisi muatan balik hasil tangkapan ikan laut yang berlimpah di Natuna.

Rute Tol laut ke Natuna sudah dijalani sejak 4 November 2015. Dengan ide Kemenhub mengemas Tol Laut Logistik di Natuna lebih komprehensinshif melalui sinergi BUMN, nantinya akan lebih optimal dalam jalur pelayaran serta jadwal pelayaran secara rutin menuju Kepulauan Natuna.

Salah satu indikator keberhasilan dari model Tol laut logistik di Natuna ini yaitu, jangka pendeknya yaitu menurunkan waktu bongkar muat, harga bahan kebutuhan pokok, barang penting dan ketersediaan stok barang.

Dalam jangka panjangnya, diharapkan harga di Natuna tidak jauh berbeda dengan harga di Jawa atau Jakarta. ”Selain itu, juga mendorong tumbuhnya sektor ekonomi lokal berorientasi pasar luar Natuna, terutama komoditi ikan laut yang berlimpah,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto