JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa menerapkan pengurangan jumlah saham dalam lot di kuartal II tahun depan. Saat ini, rencana tersebut terus digodok dan disosialisasikan kepada investor.Direktur Utama BEI, Ito Warsito menjelaskan, nantinya jumlah saham dalam satu lot akan menjadi 100 lembar saham. "Artinya, pasar modal sudah mengarah ke segmen menengah ke bawah. Jadi tidak akan memberi beban tinggi bagi investor ritel," kata Ito di Jakarta, Jumat (28/12).Ito mencontohkan, dalam sebuah saham memiliki harga Rp 10 ribu, biasanya investor harus merogoh kocek Rp 5 juta untuk satu lot, nantinya hanya akan menjadi Rp 1 juta saja. Dengan begitu, tiap investor bisa melakukan diversifikasi portofolio saham mereka.Rencana itu pun, dikatakan Ito, seiring dengan kondisi jumlah pemilik rekening di bank dengan dana di atas Rp 500 juta yang masih berada di angka 270 ribu orang. Artinya, masih banyak sekali masyarakat yang memiliki rekening bank di bawah Rp 500 juta.Ditambah lagi dengan jumlah investor yang tercatat di C-BEST Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang masih berada di level 356,3 ribu hingga November kemarin. "Dengan melihat data itu, potensi penambahan investor ritel di pasar modal kita masih cukup besar," tambah Ito.Di sisi lain, Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo mengungkapkan, segmentasi investor pasar modal sudah mencapai Papua. "Jadi sekarang tidak hanya fokus di Jakarta dan Jawa Barat saja," tutur Ananta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kapan BEI merealisasikan pengurangan jumlah lot?
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa menerapkan pengurangan jumlah saham dalam lot di kuartal II tahun depan. Saat ini, rencana tersebut terus digodok dan disosialisasikan kepada investor.Direktur Utama BEI, Ito Warsito menjelaskan, nantinya jumlah saham dalam satu lot akan menjadi 100 lembar saham. "Artinya, pasar modal sudah mengarah ke segmen menengah ke bawah. Jadi tidak akan memberi beban tinggi bagi investor ritel," kata Ito di Jakarta, Jumat (28/12).Ito mencontohkan, dalam sebuah saham memiliki harga Rp 10 ribu, biasanya investor harus merogoh kocek Rp 5 juta untuk satu lot, nantinya hanya akan menjadi Rp 1 juta saja. Dengan begitu, tiap investor bisa melakukan diversifikasi portofolio saham mereka.Rencana itu pun, dikatakan Ito, seiring dengan kondisi jumlah pemilik rekening di bank dengan dana di atas Rp 500 juta yang masih berada di angka 270 ribu orang. Artinya, masih banyak sekali masyarakat yang memiliki rekening bank di bawah Rp 500 juta.Ditambah lagi dengan jumlah investor yang tercatat di C-BEST Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang masih berada di level 356,3 ribu hingga November kemarin. "Dengan melihat data itu, potensi penambahan investor ritel di pasar modal kita masih cukup besar," tambah Ito.Di sisi lain, Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo mengungkapkan, segmentasi investor pasar modal sudah mencapai Papua. "Jadi sekarang tidak hanya fokus di Jakarta dan Jawa Barat saja," tutur Ananta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News