Kapasitas naik, impor bahan baku TPIA bertambah



JAKARTA. Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemichal Tbk (TPIA) siap mengoperasikan tambahan kapasitas produksi tahun depan. Namun penambahan kapasitas produksi tersebut harus diiringi dengan penambahan bahan baku yang masih impor. Suhat Miyarso, Vice President Corporate Relation TPIA mengatakan kebutuhan bahan baku produksi TPIA, yaitu naphta akan ikut naik apabila penambahan kapasitas produksi perusahaan sudah beroperasi. "Kapasitas produksi naik, kebutuhan bahan bakunya juga naik," ujar Suhat pada KONTAN, Minggu (26/7). Ia mengatakan saat ini bahan baku produksi petrokimia perusahaan yaitu naphta, masih 80%-100% impor. Mereka harus impor karena naphta, yang merupakan minyak mentah olahan, jarang pasokannya di Indonesia. Adapun dalam setahun kebutuhan bahan baku naphta TPIA adalah sebesar 1,7 juta ton per tahun. Sebanyak 80% dari total impor naphta perusahaan berasal dari Timur-Tengah. Sisanya diimpor dari Singapura, Malaysia dan India. Sementara itu tahun depan perusahaan akan menambah kapasitas produksi, usai merampungkan pembangunan naphta cracker baru. Saat ini perusahaan memproduksi 7 jenis produk petrokimia, antara lain Ethylene, Propylene, Mixed C4, Pygas, Polypropylene, Polyethylene, dan Styrene. Dengan beroperasinya naphta cracker tersebut, ada 4 jenis produk petrokimia yang kapasitas produksinya akan meningkat, yaitu Ethylene, Propylene, Mixed C4 dan Py-gas. Produksi Ethylene perusahaan yang saat ini 600.000 ton per tahun akan naik jadi 860.000 ton per tahun. Selain itu produksi Propylene perusahaan dari 320.000 ton per tahun, jadi 470.000 ton per tahun. Tidak hanya itu, produksi Mixed C4 perusahaan dari 220.000 ton per tahun akan menjadi 315.000 ton per tahun. Selain itu produksi Py-gas perusahaan dari 280.000 ton per tahun menjadi 400.000 ton per tahun. Adapun kapasitas produksi polyethyplene, polypropylene, dan Styrene tetap sebesar 336.000 ton per tahun,480.000 per tahun, dan 340.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa