Kapasitas produksi pabrik plastik melar 5%-10%



JAKARTA. Kapasitas produksi industri plastik nasional pada 2015 yang mendatang diprediksi tumbuh 5%-10%. Adapun kebutuhan plastik nasional diproyeksikan juga naik sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dikisaran 6%-7% per tahun.

Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Umum Inaplas (Asosiasi Industri Aromatik, Olefin dan Plastik Indonesia) menjelaskan, pada tahun 2015 yang akan datang, sudah ada sejumlah investasi yang dilakukan produsen plastik. "Ada sejumlah produsen yang menambah kapasitas produksi, sehingga kapasitas produksi nasional tumbuh sekitar 5%-10%," ujar Budi kepada KONTAN, Kamis (27/11).

Sayangnya Budi tidak memiliki data detail mengenai siapa saja perusahaan yang akan menambah kapasitas produksi tahun depan. Yang pasti, penambahan kapasitas produksi dilakukan oleh pelaku industri kelas menengah dan besar.


Sekadar gambaran saja, tahun ini, rata-rata produksi plastik nasional tercatat 5 juta ton per tahun. Jika angka produksi tahun 2015 naik sampai 10%, maka tahun depan angka produksi plastik bertambah menjadi 5,5 juta ton.

Sebetulnya, kapasitas produksi plastik nasional saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan plastik nasional. Namun, Budi bilang, adanya investasi baru berguna untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dalam rentang waktu beberapa tahun yang akan datang. 

Semula, kebutuhan pasar plastik nasional diproyeksikan 4,2 juta - 4,5 juta ton tahun ini, atau tumbuh 5%-12,5% dari produksi tahun 2013 yang tercatat 4 juta ton. Namun, mengacu perhitungan terbaru Inaplas, kebutuhan plastik tahun 2014 meleset dari proyeksi. 

Adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikhawatirkan ikut mempengaruhi permintaan plastik. Walaupun pengaruhnya sementara, permintaan plastik sampai akhir tahun ini diproyeksikan lebih rendah dari proyeksi semula.

Adapun untuk tahun depan, Inaplas percaya diri melihat peluang pasar industri plastik. Kenaikan permintaan plastik diproyeksikan akan datang dari kenaikan proyek infrastruktur yang dijanjikan oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Proyek infrastruktur bisa menambah permintaan plastik untuk makanan minuman dan turunan kimia lain seperti bahan baku pipa dan plastik untuk infrastruktur lainnya," jelas Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa