KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih terus mengejar ketertinggalannya dari pencapaian angka testing (pemeriksaan) Covid-19, sesuai standar yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya. Untuk kapasitas secara nasional, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, diperlukan testing sebanyak 267.000 orang per minggu. Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik. Meski kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, namun kembali melesat hingga pekan ini. "Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis (19/11/2020), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kapasitas testing Covid-19 di Indonesia mendekati standar WHO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih terus mengejar ketertinggalannya dari pencapaian angka testing (pemeriksaan) Covid-19, sesuai standar yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya. Untuk kapasitas secara nasional, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, diperlukan testing sebanyak 267.000 orang per minggu. Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik. Meski kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, namun kembali melesat hingga pekan ini. "Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis (19/11/2020), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.