MILAN. Masa depan Yunani kian buram. Lagi-lagi, kondisi kelam Yunani menyeret negara tetangga. Pasca penerbitan aturan penutupan bank Yunani, indeks saham Eropa langsung ambles. Kapitalisasi pasar perbankan Eropa hilang sekitar € 60 miliar atau US$ 67 miliar dalam sehari.

Indeks perbankan Eropa atau Stoxx 600 Banks Index anjlok 4,4% di level 213 pada perdagangan Senin (29/6). Ini adalah penurunan terbesar sejak November 2011. Penurunan sederet saham bank asal Italia, Portugal dan Spanyol menyeret indeks perbankan Eropa.

Saham Banco Comercial Portugues yang terperosok 11% menjadi biang keladi. Disusul saham Banco Popular Espanol SA yang anjlok 7,2%, saham Banco de Sabadell SA turun 5,2%, saham Banca Monte dei Paschi di Siena SpA merosot 10%, saham Intesa Sanpaolo SpA turun 6,1% dan saham Banca Popolare di Milano Scarl longsor 7,9%.

Rekomendasi Fashion Hunting Spot di Bangkok

“Saat ini kita sedang menyaksikan level risiko tertinggi terhadap krisis Yunani," ujar Dominic Rossi, Global Chief Investment Officer Fidelity Worldwide Investment, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Senada, Mark Burgess, Chief Investment Officer Columbia Threadneedle Investments menilai, prospek saham perbankan Eropa bakal terus negatif dalam jangka pendek. Pasalnya, perbankan Eropa tercatat mengempit surat utang Yunani.

Harga surat utang Yunani terus merosot ke level terendah sepanjang sejarah atau terpangkas 35%-43%. Dua bank Eropa yang menderita kerugian penurunan harga surat utang Yunani diantaranya Alpha Bank AE dan Piraeus Bank SA.

Dus, indeks risiko kredit perbankan Eropa, yakni Markit iTraxx Europe Senior Financial Index, merangkak naik 28% ke level 98, kenaikan terbesar sejak September 2008. Indeks ini menggambarkan risiko kredit pada 30 bank dan asuransi terbesar di benua Eropa.

Risiko naik

Kendati krisis Yunani telah muncul sejak tahun 2009, risiko perbankan Eropa tertular krisis masih sangat tinggi. “Efek besar yang juga dirasakan bank terjadi di bisnis perdagangan fixed-income,” ucap Antonio Guglielmi, analis Mediobanca SpA. Di bisnis      fixed-income, Deutsche Bank AG dan BNP Paribas SA diprediksi menjadi dua bank yang bakal menderita kerugian besar.

Hitungan Bank of America (BoA) Corp, perbankan European memiliki eksposur hingga sebesar US$ 45 miliar dalam bentuk aset terkait Yunani. HSBC Holdings Plc dan Credit Agricole SA memiliki ekposur paling besar terhadap aset Yunani, per akhir tahun 2014.

BoA mencatat, HSBC dan Credit Agriole menyimpan aset terkait Yunani masing-masing senilai € 5  miliar dan € 4,2 miliar. Tapi, Scott Vincent, Managing Partner Parker Fitzgerald menilai, perbankan Eropa sudah mengantispasi skenario terburuk drama Yunani.