KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Saham Adani Enterprises India merosot 15% pada Jumat (27/1), karena laporan negatif yang menimbulkan keraguan investor terhadap perusahaan raksasa itu. Seperti dilansir Reuters pada Jumat (27/1), Adani telah kehilangan kapitalisasi pasar sebesar $ 43,5 miliar sejak Rabu (25/1). Nilai obligasi dengan denominasi Amerika Serikat (AS) dari Adani juga jatuh. Saham anak usaha Adani lainnya juga anjlok. Misalnya, Adani Transmission Ltd, Adani Total Gas, Adani Green Energy dan Adani Ports yang masing-masing anjlok 20%.
Saham Adani dan anak usaha terjadi setelah Hindenburg Research dalam laporannya pada 24 Januari 2023 menyampaikan “kekhawatiran nya” terhadap tingkat utang dan penggunaan suaka pajak dari Adani. Dalam laporannya, Hindenburg mengatakan, Adani Group, memiliki utang besar. Di sisi lain, Hindenburg juga menyebut nilai valuasi tinggi telah mendorong harga saham dari tujuh perusahaan Adani yang terdaftar naik 85% melebihi nilai sebenarnya. Sementara itu, Miliarder AS Bill Ackman mengatakan, laporan Hindenburg sebenarnya sangat kredibel dan diteliti dengan sangat baik.
Baca Juga: Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Dunia, Ini Penggantinya Dalam laporannya, Hindenburg mengatakan pihaknya memegang “
short position” di Adani melalui obligasi yang diperdagangkan di AS dan instrumen derivatif yang tidak diperdagangkan di India, yang berarti bertaruh bahwa harganya akan turun. Di sisi lain, Adani Group membantah dan mengatakan laporan itu hanyalah sebuah tuduhan. Mereka sedang mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan hukum terhadap Hindenburg Research. Grup Adani telah berulang kali menghadapi dan menepis kekhawatiran tentang tingkat utang yang tinggi. Perusahaan tersebut membela diri dalam presentasi berjudul “Mitos Short Seller” pada Kamis (27/1). Dalam presentasinya, Adani mengatakan pemegang saham utama sedang dalam fase pertumbuhan tinggi. Adani juga bilang, utangnya berada pada tingkat yang dapat dikelola dan tidak ada investor yang perlu khawatir.
Baca Juga: Inilah Saham Paling Cuan di Dunia Jefferies sebagai klien Adani mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah membagikan perincian tingkat utang dan
leverage (penggunaan dana utang). Mereka tidak melihat adanya masalah di Adani. Utang bruto konsolidasi Adani Group mencapai 1,9 triliun rupee (atau setara US$ 23,34 miliar), kata Jefferies. Laba bersih Adani Enterprises untuk periode yang berakhir 30 September 2022 pun berlipat ganda menjadi 9 miliar rupee India (setara US$ 110,31 juta). Sementara menurut prospektus penjualan sahamnya, total pendapatan Adani hampir tiga kali lipat menjadi 795 miliar rupee atau setara US$ 9.746,9 miliar.
Editor: Anna Suci Perwitasari