KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tersenggol masalah, harga saham Johnson & Johnson (J & J) merosot 10% pada Jumat (14/12), persentase penurunan terbesar dalam lebih dari 16 tahun terakhir. Harga saham J & J jatuh setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan itu sudah tahu selama beberapa dekade ada kandungan asbes di produk bedak bayi. Anjloknya harga saham J & J tersebut membuat kapitalisasi pasar emiten ini menguap sebanyak US$ 40 miliar atau setara Rp 580 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.500). Investor mengkhawatirkan dampak laporan ini akan membuat J & J harus menghadapi ribuan tuntutan hukum terkait produk bedak bayi. Reuters melaporkan, J & J diketahui telah mengetahui keberadaan sejumlah kecil asbes dalam produknya sejak tahun 1971. Temuan ini berdasarkan pemeriksaan Reuters terhadap memo perusahaan, laporan internal dan dokumen rahasia lainnya.
Kapitalisasi pasar J & J lenyap Rp 580 triliun gara-gara kasus bedak bayi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tersenggol masalah, harga saham Johnson & Johnson (J & J) merosot 10% pada Jumat (14/12), persentase penurunan terbesar dalam lebih dari 16 tahun terakhir. Harga saham J & J jatuh setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan itu sudah tahu selama beberapa dekade ada kandungan asbes di produk bedak bayi. Anjloknya harga saham J & J tersebut membuat kapitalisasi pasar emiten ini menguap sebanyak US$ 40 miliar atau setara Rp 580 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.500). Investor mengkhawatirkan dampak laporan ini akan membuat J & J harus menghadapi ribuan tuntutan hukum terkait produk bedak bayi. Reuters melaporkan, J & J diketahui telah mengetahui keberadaan sejumlah kecil asbes dalam produknya sejak tahun 1971. Temuan ini berdasarkan pemeriksaan Reuters terhadap memo perusahaan, laporan internal dan dokumen rahasia lainnya.