Kapitalisasi pasar saham-saham big caps turun, simak rekomendasi analis berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp 7.141,52 triliun. Angka tersebut naik 2,11% dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp 6.993,91 triliun.

Meski begitu, kapitalisasi saham-saham big caps jusru turun. Misalnya saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendryana menilai, saham-saham big caps mempunyai prospek yang cukup baik ke depannya, meski harga dan nilai kapitalisasi pasarnya mengalami penurunan.


Wawan melihat, sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang cukup menarik untuk dicermati. Ia bilang, kinerja perbankan berpotensi mengalami perbaikan walaupun masih banyak tantangan yang harus dihadapi terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG naik 2,11% dari awal tahun 2021

Selain itu, sektor otomotif juga berpotensi mengalami kenaikan penjualan pada tahun ini seiring dengan adanya stimulus dari pemerintah. 

“Saham-saham big caps masih akan banyak diminati oleh investor karena secara kinerja juga lebih terukur,” ujarnya keada Kontan.co.id, Kamis (29/4).

Dari saham-saham big caps tersebut, Wawan menilai saham BBCA, ASII, ICBP, dan TLKM bisa untuk jadi pilihan. Ia menjagokan BBCA karena secara kinerja masih cukup baik dan penurunan kinerjanya tidak signifikan meskipun terpapar pandemic Covid-19.

Kemudian, ICBP juga memiliki potensi pertumbuhan kinerja ke depannya, terlebih setelah mengakuisisi Pinehill. Wawan menyarankan pelaku pasar untuk bisa mengakumulasi saham BBCA dengan target harga Rp 36.000 per saham, TLKM dengan target harga Rp 4.000, dan ICBP dengan target harga Rp 10.000 hingga tutup tahun ini.

Selanjutnya: Saham big cap: IHSG merah, EMTK, TLKM turun 3 hari, HMSP drop 5 hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi