JAKARTA. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama ini ada ketidakadilan dalam perdagangan beras di Indonesia. Ketidakadilan ini bisa dilihat dari jumlah perputaran uang dalam perdagangan beras, dan pihak yang menikmatinya. Tito mengatakan, hitungan Kementerian Pertanian perputaran uang dalam perdagangan beras mencapai Rp 488 triliun. Tapi, dari jumlah perputaran uang tersebut, Rp 130 triliun di antaranya dinikmati oleh 400.000 pedagang beras. Sementara itu, petani yang jumlahnya mencapai 55 juta hanya menikmati perputaran uang Rp 60 triliun. "Artinya, pedagang yang banyak diuntungkan dibanding petani atau bahkan konsumen," katanya di Kompleks Istana, Selasa (25/7).
Kapolri: Ada ketidakadilan dalam perdagangan beras
JAKARTA. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama ini ada ketidakadilan dalam perdagangan beras di Indonesia. Ketidakadilan ini bisa dilihat dari jumlah perputaran uang dalam perdagangan beras, dan pihak yang menikmatinya. Tito mengatakan, hitungan Kementerian Pertanian perputaran uang dalam perdagangan beras mencapai Rp 488 triliun. Tapi, dari jumlah perputaran uang tersebut, Rp 130 triliun di antaranya dinikmati oleh 400.000 pedagang beras. Sementara itu, petani yang jumlahnya mencapai 55 juta hanya menikmati perputaran uang Rp 60 triliun. "Artinya, pedagang yang banyak diuntungkan dibanding petani atau bahkan konsumen," katanya di Kompleks Istana, Selasa (25/7).